Soloraya
Senin, 20 Juni 2022 - 18:34 WIB

PLTS Atap Bikin Pengeluaran Listrik SMKN 2 Solo Hemat Rp5 Juta/Bulan

Wahyu Prakoso  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana SMKN 2 Solo, Jl. Adi Sucipto No.33, Solo, yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — SMKN 2 Solo menjadi salah satu dari sedikit sekolah yang sudah memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di Kota Bengawan. Penggunaan PLTS atap diklaim menghemat sekitar 13,15% biaya listrik bulanan.

SMKN 2 Solo menjadi destinasi pertama tim barat pada Ekspedisi Energi 2022 Solopos Media Group (SMG), Senin (20/6/2022). Di sini, tim memotret pemanfaatan PLTS atap dari SUN Energy yang diresmikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim pada September 2021.

Advertisement

Instalasi PLTS atap ini bantuan dari Sinar Mas. Di Kota Solo Ada lima sekolah yang telah menginstal PLTS atap SUN Energy di Kota Solo.

“Penggunaan secara efektif baru-baru ini setelah ada pelonggaran aturan PPKM. Biaya listrik Rp38 juta April 2022, Rp32 juta Mei 2022, dan Rp32 juta Juni 2022,” kata Waka Humas SMKN 2 Solo, Suratna, saat ditemui Tim Ekspedisi Energi 2022.

Advertisement

“Penggunaan secara efektif baru-baru ini setelah ada pelonggaran aturan PPKM. Biaya listrik Rp38 juta April 2022, Rp32 juta Mei 2022, dan Rp32 juta Juni 2022,” kata Waka Humas SMKN 2 Solo, Suratna, saat ditemui Tim Ekspedisi Energi 2022.

Dengan selisih pengeluaran sekitar Rp5 juta, artinya ada efisiensi 13,15 persen per bulan setelah mengoperasikan instalasi PLTS atap.

Baca Juga: Ekspedisi Energi 2022 Dimulai, 2 Tim Siap Potret Inovasi Energi

Advertisement

“Teknologi itu perlu dikenalkan kepada anak-anak. Di sini kan ada kompetensi keahlian listrik. Jadi di samping mengetahui teknologi bisa mengurangi biaya listrik dari PLN. Tentunya juga lebih ramah lingkungan. Tenaga surya tak ada habisnya,” ungkapnya.

Menurut dia, instalasi PLTS atap dilakukan SUN Energy dengan kapasitas 6,3 kilowatt peak (KWP). Energi listrik yang dihasilkan dari PLTS disalurkan untuk memenuhi kebutuhan laboratorium komputer dan kelas rekayasa perangkat lunak.

Adapun jumlah peserta didik SMKN 2 Solo ada sekitar 2.400 murid. Ada 10 jurusan di sekolah Adiwiyata tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Solopos Media Group Kembali Gelar Ekspedisi Energi 2022, Ini Tujuannya

Sumber Daya Kompeten

Head of Marketing SUN Energy, Anggita Pradipta, menjelaskan ada lima sekolah yang telah menginstal PLTS atap SUN Energy di Kota Solo. SUN Energy juga telah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

“Kami menyasar lembaga pendidikan karena kami melihat lembaga pendidikan merupakan pusat ilmu pengetahuan. Transisi energi membutuhkan lebih banyak sumber daya yang kompeten,” ungkapnya.

Advertisement

Mengutip laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan penurunan emisi karbon.

Salah satu langkah konkret untuk menurunkan emisi karbon adalah dengan melakukan diversifikasi energi fosil dengan energi terbarukan sesuai dengan yang sudah ditetapkan yakni 23% pada 2025.

Baca Juga: Ekspedisi Energi 2022 Dimulai, Ini Daftar Destinasinya

Ekspedisi Energi 2022 (SMG) ini didukung oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk, SUN Energy, PT SHA Solo, Pertamina Patra Niaga, PT Geo Dipa Energi, Hyundai, PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pembangkit Jawa Bali (PJB), SKK Migas Jabanusa dan Dinas ESDM Jawa Tengah.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif