SOLOPOS.COM - Petugas PMI Klaten menyemprot disifektan ke pasar hewan di Klaten, Selasa (31/5/2022). Penyemprotan untuk mendukung pencegahan penyakit mulut dan kuku. (Istimewa/PMI Klaten)

Solopos.com, KLATENPMI Klaten melakukan penyemprotan disinfektan di tiga pasar hewan di Klaten, Selasa (31/5/2022). Penyemprotan dilakukan guna mendukung penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

Sebagai informasi, seluruh pasar hewan di Klaten ditutup selama 14 hari mulai Rabu (25/5/2022) hingga Selasa (7/6/2022). Penutupan dilakukan untuk menanggulangi PMK.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Klaten, Bambang Giyanto, melalui Humas PMI Klaten, Septiana Ninda Anisa, mengatakan ketiga pasar yang disemprot, yakni Pasar Hewan Prambanan, Wedi, dan Jatinom. Rencananya, penyemprotan berlanjut pada Rabu (26/5/2022) di Pasar Hewan Plembon dan Cawas.

“Untuk penyemprotan kami menggunakan cairan ecoenzym,” kata Ninda saat dikonfirmasi Rabu.

Ninda menjelaskan penyemprotan guna mendukung penanggulangan PMK di Klaten. Dari penyemprotan secara rutin itu, dia berharap pasar bebas dari potensi virus penyakit yang bisa menyerang ke hewan ketika pasar hewan kembali dibuka.

Baca Juga: 5 Sapi Positif PMK di Klaten Sembuh

”Kalau penyemprotan sudah kami lakukan sejak Jumat [27/5/2022] kemarin,” kata dia.

Sebanyak enam sapi di Klaten sebelumnya terpapar virus penyebab PMK. Selain itu, ada puluhan ternak suspek atau mengalami gejala mengarah ke PMK.

Atas kondisi itu, Pemkab memutuskan untuk menutup sementara pasar hewan. Belakangan, keenam ternak yang terpapar PMK sudah dinyatakan sembuh.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, mengimbau agar peternak segera menghubungi petugas kesehatan hewan jika kondisi ternak mereka sakit. Hal itu dimaksudkan agar ternak-ternak sakit bisa segera diobati.

Baca Juga: Seluruh Pasar Hewan di Klaten Ditutup, Harga Daging Sapi Masih Normal

PMK merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus. Hewan yang rentan terjangkit yakni sapi, kerbau, kambing, domba, dan ruminansia lainnya.

Gejala pada penyakit itu yakni demam tinggi antara 39 derajat celsius hingga 41 derajat celsius. Air liur berlebihan dan berbusa. Ada luka melepuh pada lidah dan mukosa rongga mulut. Ternak tidak mau makan. Sulit berdiri atau gemetar dan intensitas napas cepat.

Penyakit itu dipastikan tak menular ke manusia. Untuk mencegah persebaran penyakit itu, peternak diminta selalu mengecek kondisi kesehatan ternak mereka dan menjaga kebersihan kandang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya