Soloraya
Kamis, 26 Mei 2022 - 17:11 WIB

PMK Belum Pengaruhi Harga Daging Sapi di Wonogiri, Benarkah?

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penjual daging sapi di Pasar Kota Wonogiri saat memotong tulang sapi dengan pisau, Kamis (26/5/2022). Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) dinilai belum mempengaruhi harga daging di Wonogiri. (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) dinilai belum mempengaruhi harga daging sapi di Wonogiri. Penurunan daging sapi yang terjadi saat ini dianggap bukan karena munculnya kasus PMK.

Salah satu penjual daging sapi di Los Pasar Kota Wonogiri, Narti, mengatakan puncak kenaikan harga daging sapi terjadi pada momen libur Lebaran 2022. Seiring peningkatan kebutuhan saat Lebaran, harga daging sapi melonjak hingga Rp150.000 per kg.

Advertisement

Jika dibanding pada waktu sebelum Lebaran, kenaikan harganya mencapai Rp30.000. Harga daging sapi di saat normal senilai Rp120.000.

Setelah libur Lebaran, harga daging sapi mulai menurun. Kini daging sapi yang ia jual senilai Rp135.000 per kg. Di waktu sebelumnya, senilai Rp150.000 per kg.
“Bukan karena pengaruh PMK. Di sini stoknya terjamin langsung dari tempat pemotongan di Bulukerto. Mengambilnya juga langsung dari petani [peternak sapi],” kata Narti saat ditemui Solopos.com, Kamis (26/5/2022).

Baca Juga: Pedagang Sapi Wonogiri Ini Ketakutan saat Didatangi Polisi, Kenapa?

Advertisement

Pedagang lainnya, Kawitni, mengatakan harga daging sapi yang dijual senilai Rp130.000. Penurunan harga daging sapi bukan disebabkan merebaknya kasus PMK. Penurunan daging sapi terjadi setelah libur Lebaran. Dalam sehari, Kawitni menyiapkan stok daging sapi seberat 50 kg.

“Kadang-kadang kalau pas lagi ramai, bisa seekor sapi. Beratnya kira-kira 100 kg. Kalau kondisi biasa seperti sekarang ini, setengahnya [50 kg]. Enggak mesti,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif