SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)--Aktivitas penambangan pasir dan batu di bawah jembatan Pusporenggo Sungai Gandul, Jumat (21/10/20111), masih berlanjut.

Sebagian warga mengaku belum tahu bahwa aktivitas penambangan di kawasan tersebut sudah di larang. Sebagian justru menyampaikan bahwa pekerjaan menambang menjadi pekerjaan satu-satunya. Sehingga, mereka pun masih enggan berhenti menambang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari pantauan Solopos.com di lokasi, Jumat, masih ada sekitar lima hingga enam orang yang melakukan penambangan pasir dan batu. Mayoritas dari mereka justru nenek-nenek yang sudah berusia lanjut.

Bahkan, dari informasi yang disampaikan Sekretaris Camat (Sekcam) Musuk, Sudiyono, penambangan tidak hanya dilakukan masyarakat biasa tapi juga masyarakat sipil. “Saya tahu kalau ada PNS yang juga ikut memanfatkan sisa lahar dingin itu, ikut nambang.

Opo ndak ngisin-isini (Apa tidak memalukan-red)? Ada juga mantan anggota DPRD, tapi mudah-mudahan sekarang sudah berhenti,” kata Sudiyono.

Pihaknya berharap masyarakat bisa memahami kondisi jembatan yang saat ini sudah kritis. “Saya minta masyarakat berhenti menambang. Jangan sampai ditegur berkali-kali. Dan jangan sampai Satpol PP memberikan sanksi kepada yang bersangkutan.” Apalagi, lanjut dia, saat ini aturan pertambangan semakin ketat.

(haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya