Soloraya
Selasa, 16 Februari 2021 - 11:47 WIB

PNS Karanganyar Meninggal di Bengawan Solo, Pihak Keluarga Pastikan Bukan Bunuh Diri

Sri Sumi Handayani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolsek Jaten, Iptu Achmad Riedwan Prevoost, (mengenakan baju biru muda), mengecek lokasi warga Desa Jetis, Jaten, Karanganyar, tercebur ke kali dari jembatan Ring Road Jaten, Minggu (14/2/2021) pukul 17.00 WIB. (Istimewa/Polsek Jaten)

Solopos.com, KARANGANYAR -- PNS asal Karanganyar, Sulardi, 50 akhirnya ditemukan setelah jatuh ke Bengawan Solo dari Jembatan Sroyo, Karanganyar pada Minggu (14/20201) pukul 17.00 WIB . Warga Dukuh Gerdu, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, itu ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (16/2/2021) dini hari, 36 km dari lokasi jatuh.

Pihak keluarga korban memastikan Sulardi tidak bunuh diri. Insiden itu murni kecelakaan. Keluarga menyampaikan korban meninggal saat berdiri di tepi Jembatan Sroyo dan hendak muntah ke arah sungai. Nahas, korban terpeleset dan jatuh ke sungai.

Advertisement

"Pihak keluarga menyebut korban meninggal bukan bunuh diri. Tapi terpeleset saat hendak muntah ke arah sungai," ujar Kepala Desa Jetis, Nur Wibowo, Selasa.

Baca juga: PNS Karanganyar Jatuh ke Bengawan Solo, Tim SAR Susuri Sungai Sampai ke Bojonegoro

Advertisement

Baca juga: PNS Karanganyar Jatuh ke Bengawan Solo, Tim SAR Susuri Sungai Sampai ke Bojonegoro

Langsung Dimakamkan

Nur Wibowo menyampaikan jenazah sudah diterima keluarga dan langsung dilanjutkan prosesi pemakaman. "Keluarga sudah memastikan dan menerima kondisi tersebut. Ini langsung dimakamkan [saat dihubungi Solopos.com pukul 10.00 WIB]," ujarnya.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sulardi ditemukan di wilayah Kabupaten Sragen, tepatnya di sekitar Jembatan Sapen, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi. Tim SAR gabungan Soloraya berhasil mengevakuasi tubuh korban pada Selasa pukul 04.15 WIB.

Advertisement

Baca juga: Terpeleset dari Jembatan Sroyo, PNS Karanganyar Ditemukan Meninggal Dunia di Bengawan Solo

"Korban ditemukan 36 kilometer dari lokasi awal kejadian. Ini otomatis operasi SAR ditutup Selasa pukul 07.30 WIB. Sudah dipastikan itu korban yang terjatuh dari Jembatan Sroyo. Pihak keluarga sudah memastikan dan hasil visum dari RSUD Karanganyar juga sama. Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga," kata Arief saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Arief menceritakan kronologi proses evakuasi terhadap penjaga SDN 03 Jetis itu. Tim SAR gabungan berjaga selama 24 jam di setiap titik pos pemantauan. Tubuh korban terpantau kali pertama di daerah Masaran sekitar pukul 00.30 WIB. Anggota SAR mengejar melalui jalur darat.

Advertisement

Arus Deras

Tubuh korban kembali terpantau melintas di bawah jembatan Gawan di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Korban akhirnya berhasil dievakuasi saat melintas di sekitar jembatan Sapen di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen pukul 04.15 WIB.

"Kami enggak berani mengejar korban di air saat melintas di Masaran karena arus deras dan cukup kencang. Jadinya hanya pengamatan visual. Kami mau mencegat di Gawan tetapi korban sudah lewat duluan saat kami hendak menurunkan perahu karet. Akhirnya tim SAR gabungan nyanggong di Sapen. Perahu karet sudah diturunkan. Begitu korban lewat, tim langsung mengevakuasi," ujar Arief.

Baca juga: Aturan Hajatan di Karanganyar Tetap Seperti PPKM Jilid II

Advertisement

Arief menyampaikan posisi tubuh korban berada di tengah aliran Sungai Bengawan Solo. Sehingga satu-satunya cara mengevakuasi tubuh korban menggunakan perahu karet. Lantas, jenazah korban dibawa ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan visum dan konfirmasi dari pihak keluarga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif