SOLOPOS.COM - RAZIA PNS--Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klaten menegur seorang PNS yang kedapatan keluyuran saat jam kerja di tempat-tempat perbelanjaan, Selasa (12/6/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)


RAZIA PNS--Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klaten menegur seorang PNS yang kedapatan keluyuran saat jam kerja di tempat-tempat perbelanjaan, Selasa (12/6/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Belasan id card atau kartu identitas disita dari tangan pegawai negeri sipil (PNS) yang kedapatan keluyuran ke tempat-tempat perbelanjaan di kawasan Klaten, Selasa (12/6/2012).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Penyitaan terhadap id card PNS itu dilakukan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan petugas dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Klaten. Selain menyita id card, petugas juga menegur langsung PNS berseragam dinas yang kedapatan berada di tempat perbelanjaan di jam kerja.

“Tindakan seperti inilah yang kian memperburuk citra PNS di mata masyarakat. Seharusnya mereka masih berada di tempat kerja, bukan malah keluyuran belanja,” tegas Kepala Satpol PP Klaten, Bambang Giyanto, kepada seorang PNS yang kedapatan memasuki Plaza Matahari Klaten.

Selain Plaza Matahari, Satpol PP dan BKD Klaten juga merazia beberapa tempat perbelanjaan dan tempat umum seperti Pasar Klaten Kota, Toko Laris, Toko Paris, dan Alun-alun Klaten. Umumnya, mereka berasal dari kalangan guru. Sebagian mengaku sebagai sekretaris kelurahan atau pegawai di kecamatan.

Kabag Umum BKD Klaten, Djoko Purwanto, mengatakan semua PNS yang kedapatan keluyuran di jam kerja sudah didata. Mereka dipersilakan mengambil id card ke Kantor BKD. Mereka akan mendapatkan pembinaan dari BKD Klaten karena melanggar kedisplinan PNS. “Ini peringatan untuk semua PNS di Klaten. Id card akan kami sita untuk membuat efek jera kepada mereka,” tegas Djoko.

Dalam laporan keuangan daerah (LKPD) Kabupaten Klaten 2011, belanja pegawai menghabiskan total anggaran senilai Rp939,7 miliar atau 71% dari total belanja senilai Rp1,3 triliun. Sebagian besar belanja pegawai itu digunakan untuk gaji PNS. Namun begitu, Djoko menilai, kesejahteraan yang diterima PNS belum diimbangi dengan peningkatan kedisiplinan.

Any Sriutami, salah seorang guru SD di Cawas yang kepergok memasuki Plaza Matahari mengaku hari itu sedang apes. Wanita berseragam dinas itu mengaku sebelumnya tidak pernah keluyuran di saat jam kerja. “Saya pergi belanja karena sudah tidak ada kegiatan belajar di sekolah. Semua siswa sudah pulang karena ujian sudah selesai,” kata Any kepada wartawan di lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya