Solopos.com, SOLO — Salah satu ruas jalan terpadat di Kota Solo, Jalan Slamet Riyadi yang dahulu bernama Poerwosariweg membelah wilayah kekuasaan Kadipaten Mangkunegaran dan Kasunanan Keraton Surakarta. Jalan itu memiliki sejarah panjang hingga menjadi seperti saat ini. Jalan tersebut dibangun di atas sebuah sungai yang sangat lurus, yaitu Sungai Bathangan. Sebelum bernama Poerwosariweg, jalan itu diberi nama Wilheminastraat.
Pembangunan Jalan Slamet Riyadi tak terlepas dari perkembangan Kota Solo pada abad ke-18 saat Kerajaan Mataram Islam pindah dari Kartasura ke Surakarta atau Sala. Setelahnya, desa kecil itu berubah menjadi Kota Raja karena menjadi pusat pemerintahan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.