SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok)

Polemik RSIS berujung pada ancaman penutupan RS tersebut bila tak ada kata mediasi antara dua yayasan yang berebut.

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengatakan permasalahan Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) atau RS Yarsis di Kartasura, Sukoharjo sedang dilakukan mediasi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Siapa yang akan nutup? Sedang dimediasi di antara kedua belah pihak,” katanya melalui pesan singkat SMS kepada Solopos.com di Semarang, Jumat (3/4/2015).

Pernyataan gubernur ini menanggapi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sujokarjo, Guntur Subiyantoro yang menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng akan menutup RSIS. Menurut dia, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi yakni RSIS akan ditutup Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya atau Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Ganjar lebih lanjut menyatakan kepada para pihak yang bersengketa supaya berembug untuk mencari cara penyelesaikan terbaik. “Para pihak supaya mengingat spirit awal pembentuk RSIS. Jadi saya minta supaya berembug,” harapnya.

Mestinya, sambung gubernur, para pihak lebih mengutamakan kepentingan masyarakat terlebih dahulu yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Para pengurus yayasan RSIS mempunyai tanggung jawab moral kepada para pasien. “Jangan sampai ada pasien yang kapiran [kesusahan] gara-gara ini,” tandas Ganjar.

Gubernur menambahkan Pemprov Jateng Jateng sudah melakukan upaya mediasi untuk menyelesaikan permasalahan RSIS. “Sudah [dilakukan mediasi],” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya