Soloraya
Senin, 25 Januari 2010 - 20:15 WIB

Polemik Sriwedari, Ahli waris tawarkan kompromi

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kalangan ahli waris Wiryodingrat (tokoh yang disebut-sebut mewarisi Sriwedari) menawarkan konsep baru penyelesaian Sriwedari kepada Pemkot Solo.

Melalui DPRD setempat, para ahli waris menawarkan tanah Sriwedari seluas 6,5 hektare (ha) dari 10 ha yang ada untuk dikelola Pemkot Solo. Hal itu diungkapkan oleh para ahli waris yang pada Senin (25/1), mendatangi Gedung DPRD Solo.

Advertisement

Mereka ditemui jajaran pimpinan Dewan di ruang rapat paripurna untuk membicarakan soal tawaran penyelesaian polemik itu.
Dalam kesempatan itu, juru bicara ahli waris, Gunadi, menawarkan agar Pemkot bisa memiliki lahan Sriwedari seluas 6,5 ha.

Lahan Sriwedari, jelasnya dibagi menjadi dua hak pakai (HP) yakni HP 11 seluas 6,5 ha dan HP 15 seluas 3,5 ha. “Kami menawarkan kepada Pemkot agar bisa memiliki lahan seluas 6,5 ha sesuai HP 11. Kami yang HP 15. Ini bentuk kesadaran sebagai bagian dari warga Solo. Dan ini sebetulnya kembali ke ide ahli waris yang murni,” terang Gunadi.

Selain menawarkan lahan Sriwedari seluas 6,5 ha kepada Pemkot, pihaknya, juga akan menyerahkan kepemilikan lahan-lahan yang dianggap sebagai benda maupun kawasan cagar budaya kepada negara. “Seperti area museum, segaran, Gedung Wayang Orang hingga Stadion itu nanti milik publik,” tandasnya.

Advertisement

Ketua DPRD Solo, YF Sukasno menyambut baik tawaran ahli waris itu. Namun, terkait Sriwedari, dia menegaskan legislatif hanya berperan sebagai fasilitator proses itu agar polemik bisa segera rampung.

haa

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Polemik Sriwedari
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif