Soloraya
Selasa, 28 Agustus 2018 - 21:30 WIB

Polisi Belum Terima Pengajuan Izin dari Panitia Jalan Sehat Umat Islam

Redaksi Solopos.com  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO -</strong> <a href="http://news.solopos.com/read/20180823/496/935782/polresta-solo-siap-gebuk-penunggang-isu-sara-kasus-cekcok-berujung-maut" title="Polresta Solo Siap Gebuk Penunggang Isu SARA Kasus Cekcok Berujung Maut">Polresta Solo</a>, sampai Selasa (28/8) sore, belum menerima permohonan izin dari panitia pelaksanaan kegiatan <em><a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180827/489/936446/panitia-jalan-sehat-neno-warisman-dkk-di-solo-bukan-deklarasi-2019gantipresiden" title="Panitia: Jalan Sehat Neno Warisman dkk di Solo Bukan Deklarasi #2019GantiPresiden">Jalan Sehat Umat Islam</a> dan Masyarakat Solo</em> yang rencananya digelar&nbsp; 9 September di Kota Barat, Solo. Padahal, semua kegiatan yang melibatkan massa harus mengajukan izin ke Polresta Solo.</p><p>"Kami mendengar informasi akan ada kegiatan jalan sehat di kawasan Kota Barat. Kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri sejumlah tokoh yang sekarang sedang banyak diperbincangkan disejumlah daerah dan medsos [media sosial]," ujar Wakapolresta Solo, AKBP Andy Rifai, saat ditemui wartawan di Mapolresta Solo, Selasa (28/8/2018).</p><p>Andy mengungkapkan Polresta Solo berhak menggeluarkan izin kegiatan yang diajukan warga. Namun, sebelum izin dikeluarkan perlu dilakukan kajian mendalam terutama kegiatan yang beresiko memiliki kerawanan tinggi.</p><p>"Kalau kegiatan itu dapat mengganggu Kamtibmas [Keamanan dan ketertiban masyarakat] di Kota Bengawan sudah pasti tidak akan diberikan izin. Namun, kalau kegiatan itu hanya bersifat hiburan dan tidak ada penolakan dari pihak lain izin pasti keluar," kata dia.</p><p>Mantan Kapolres Kudus ini mengungkapkan melihat apa yang terjadi di Surabaya dan Pekanbaru banyak terjadi aksi penolakan akan menjadi bahan pertimbangan Polresta Solo sebelum menggeluarkan izin kegiatan jalan sehat itu. Ia tidak ingin <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/916054/begini-keseharian-keluarga-pelaku-bom-surabaya-di-medsos" title="Begini Keseharian Keluarga Pelaku Bom Surabaya di Medsos">kasus di Surabaya</a> dan Pekanbaru terjadi di Solo. "Situasi kondisi di Kota Solo sekarang sudah aman dan kondusif. Jangan sampai ada pihak tertentu yang berusaha mengganggu kamtibmas di Kota Solo," kata dia.</p><p>Ia mengakui di tahun politik situasi di lapangan ikut memanas. Warga jangan ikut terpancing dengan mengait-kaitkan sesuatu ke ranah politik. Situasi berkaitan dengan politik juga mulai memanas di media sosial (medsos). "Mari kita bersama-sama menjaga keamanan di Kota Bengawan. Saya yakin warga Solo sudah dewasa dan tidak mudah terprovokasi," kata dia.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif