SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Antara)

Polisi belum berhasil mengungkap pelaku penganiayaan banser di Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Polisi terus mengumpulkan keterangan dan menggali informasi terkait kasus dugaan penganiayaan dua anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Sukoharjo di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Sukoharjo, oleh sekelompok orang tak dikenal.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Polisi juga akan mengumpulkan rekaman kamera Circuit Closed Television (CCTV) yang berada di sepanjang jalur dekat lokasi peristiwa.

“Anggota reskrim Polres Sukoharjo membantu penyelidikan yang dilakukan anggota reskrim Polsek Baki. Pengumpulan keterangan dari masyarakat terus digali,” kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, Rabu (30/8/2017).

Kapolres tak menyebutkan jumlah saksi yang telah diminta keterangan. Namun dia mengakui keterangan saksi-saksi belum mengarah kepada identitas pelaku. Menurutnya, saksi sulit mengenali wajah pelaku karena ditutup cadar. (baca: 2 Banser di Baki Sukoharjo Dianiaya Kelompok Bersenjata Tajam)

“Kasat Reskrim ikut turun memimpin anggota mengumpulkan keterangan terhadap orang-orang yang mempunyai informasi. Penyelidikan dikembangkan ke lokasi lain yang dimungkinkan terjadi tindakan serupa [dugaan penganiayaan] dan rekaman CCTV dengan radius 10 kilometer atau lebih sesuai dengan kebutuhan penyelidikan,” jelas dia.

Pada bagian lain, Kapolres menyatakan telah menerima surat dari LBH Ansor. “Kami juga telah bertemu dengan ketua banser dan terus berkomunikasi,” ungkap dia.

Surat yang diterima Polres adalah dari Tim Litigasi dan Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor di lapangan. Kepala Banser Kabupaten Sukoharjo Dwi Nugroho Kustanto, dalam penyertaannya menyebutkan LBH GP Ansor pelaku dugaan penganiayaan berjumlah sekitar 30 orang dengan membawa senjata tajam. Senjata tajam itu diduga telah disiapkan dan pelaku juga mempersiapkan diri agar tidak dikenali dengan cara menutup muka dan kepala.

Analisis lain dari LBH GP Ansor, pelaku bergerak atas komando dari seseorang yang berperan sebagai koordinator. Pelaku menyasar orang tertentu dan bergerak sistematis, yakni pelaku menggunakan sepeda motor dan saling berboncengan. LBH GP Ansor menuntut pihak kepolisian melakukan pengusutan, penyelidikan dan penyidikan secara tuntas menemukan pelaku dan dalang penyerbuan di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Diberitakan sebelumnya, dua anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Sukoharjo yang sedang mengamankan panggung hiburan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan RI di Desa Siwal, Kecamatan Baki, dianiaya sekelompok orang tak dikenal, Sabtu (19/8/2017), sekitar pukul 23.00 WIB. Mereka babak belur setelah dikeroyok kelompok orang tak dikenal itu.

Kelompok orang tak dikenal itu lantas mengamuk di lokasi panggung hiburan. Mereka merusak kursi, meja dan peralatan sound system di sekitar panggung. Sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian berlarian untuk menyelamatkan diri. Bahkan, seorang anak ikut terjatuh dari panggung saat kejadian itu. Untungnya anak itu diselamatkan anggota Banser.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya