SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

BOYOLALI–Jajaran Polsek Banyudono, Jumat (31/8/2012), mempertemukan dua pihak yang terlibat perselisihan di Ngaru-aru, Banyudono pada sebuah acara pitulasan, akhir pekan lalu. Adu fisik terjadi saat acara itu disebabkan salah paham.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Perwakilan dua pihak berseteru itu terlihat memenuhi panggilan petugas Polsek di Mapolsek Banyudono, Jumat sekitar pukul 13.30 WIB. Kapolsek Banyudono, AKP Joko Sugiyanto, menerangkan konflik tersebut menyangkut warga yang bertetangga. “Kejadian pada acara halalbihalal. Ada orkes organ tunggal lalu salah paham. Ini kami mediasi,” katanya mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, kepada Solopos.com di kantornya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kejadian itu menyangkut pemuda dari Kuwiran dan Cangkringan. Salah seorang kerabat warga yang tersangkut itu, Yadi, menjelaskan kedatangan mereka merupakan upaya untuk menempuh jalur damai. “Keponakan saya kan terkena [serangan] pada bagian hidung. Anak-anak [pemuda] yang melintas di jalan lokasi kejadian berlarian. Keponakan saya orang Kuwiran,” jelasnya.

Berbeda dengan Kapolsek, menurut Yadi peristiwa itu terjadi saat sedang digelar sebuah acara peringatan HUT ke-67 Kemerdekaan Republik Indonesia. “Itu terjadi saat di Ngaru-aru ada acara pitulasan,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya