Soloraya
Selasa, 16 November 2021 - 14:37 WIB

Polisi Periksa 9 Saksi Kasus Perampokan Maut Gudang Rokok Serengan Solo

Bayu Jatmiko Adi  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana bagian depan gudang gudang rokok di Serengan, Solo, tempat ditemukannya seorang satpam meninggal dunia dengan sejumlah luka. (Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Polisi telah meminta keterangan sejumlah pihak untuk menyelidiki kasus dugaan perampokan yang menyebabkan salah satu petugas satpam di gudang rokok wilayah Joyotakan, Serengan, Solo, meninggal dunia, Senin (15/11/2021).

Hingga Selasa (16/11/2021), total sudah ada sembilan orang saksi yang dimintai keterangan. Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika, mengatakan sembilan orang yang dimintai keterangan tersebut adalah pengelola gudang, petugas satpam di lokasi sekitar dan warga sekitar.

Advertisement

Baca Juga: Round-Up Perampokan Gudang Solo: Rp270 Juta Raib, Nyawa Satpam Melayang

“Sembilan saksi sudah kami mintai keterangan. Terutama dari pihak pengelola gudang atau supervisor, kemudian satpam sekitar. Kami juga mintai keterangan warga sekitar,” kata Djohan kepada wartawan, Selasa (16/11/2021).

Selain itu polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian perampokan gudang rokok di Serengan, Solo, itu. Djohan belum dapat memerinci barang bukti yang dimaksud. Pada Selasa pagi polisi juga telah mendatangi ulang tempat kejadian perkara (TKP). “Kami ingin mengetahui bagaimana cara pelaku masuk dan melukai korban. Kami mendalami TKP,” lanjutnya.

Advertisement

Baca Juga: Diparkir Sepekan di SDN Nusukan Barat, Mobdin Gibran Akhirnya Diambil

Seperti diketahui, Senin (15/11/2021) sekitar pukul 07.00 WIB masyarakat Solo digegerkan dengan perampokan maut di Gudang Rokok Camel, Jl Brigjen Sudiarto No 202 RT 004/RW 004 Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo. Korban meninggal bernama Suripto, 35, petugas satpam gudang setempat.

Selain itu brankas berisi uang sekitar Rp270 juta juga hilang. Namun sejauh ini polisi masih mendalami informasi yang didapatkan. Saat ditanya adanya kemungkinan keterlibatan orang dalam atau karyawan setempat, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan. “Itu masih kami selidiki,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif