Soloraya
Kamis, 27 Mei 2021 - 17:20 WIB

Polisi Sebut Pelaku Penganiayaan di Karanganyar Sempat Niat Bawa Ridwan ke Rumah Sakit

Sri Sumi Handayani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua terduga pelaku penganiayaan terhadap warga Jumapolo, Ridwan, diperiksa polisi di kantor Satreskrim Polres Karanganyar, Jumat (21/5/2021). (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Tersangka penganiayaan mengaku kepada polisi bahwa mereka sempat hendak membawa Ridwan, 19, ke rumah sakit seusai berkelahi pada Sabtu (15/5/2021).

Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Hussein, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, menceritakan bahwa tersangka menuturkan itu saat diperiksa penyidik.

Advertisement

“Setelah tersangka diduga melakukan penganiayaan, [korban] sempat tergeletak. Salah satu tersangka [AH] ambil mobilnya. Niat mereka mau membawa korban ke rumah sakit. Ternyata pas mobil datang [ke salah satu rumah tersangka di Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar] sudah meninggal,” tutur Kresna saat berbincang dengan wartawan di sela-sela memantau proses pembongkaran makam dan autopsi jenazah Ridwan di TPU Dukuh Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo pada Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Pengakuan Pelaku Penganiayaan Ridwan di Karanganyar: Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Advertisement

Baca juga: Pengakuan Pelaku Penganiayaan Ridwan di Karanganyar: Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Polisi meminta bantuan tim Instalasi Kedokteran Forensik dan Medicolegal Rumah Sakit Daerah Moewardi (RSDM) Kota Solo untuk melaksanakan autopsi. Polisi berkepentingan terhadap hasil autopsi tersebut untuk memastikan penyebab warga Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo itu meninggal.

Kresna menyampaikan polisi ingin memastikan penyebab Ridwan meninggal karena penganiayaan yang dilakukan tersangka atau hal lain.

Advertisement

Baca juga: Kisah 1 Keluarga Dapat Wangsit Jadi Penjaga Desa Tenggelam di Demak

Melihat Ridwan sudah tidak bernyawa, para tersangka lantas membuang mayatnya di bawah jembatan Kidul Tugu, Kecamatan Jumantono pada Senin (17/5/2021) pukul 04.00 WIB. Menurut Kresna, tersangka terlebih dahulu meletakkan motor korban Honda Scoopy ke semak-semak di dekat jembatan. Setelah itu, pelaku membuang jenazah korban.

“Mereka ini membuang jenazah karena bingung, panik. Kan ada jeda satu hari setelah korban meninggal kemudian baru dibuang. Tersangka menggelundungkan jenazah korban. Makanya kan terlihat seperti jatuh dari atas,” ujar dia.

Advertisement

Baca juga: Unik! Kuliner Gule Goreng Cuma Ada di Solo, Pernah Coba?

Kresna memastikan tersangka tidak memiliki rencana membunuh korban. Pertimbangannya adalah pertemuan tersangka dengan korban terjadi karena salah satu tersangka, AH, hendak mengklarifikasi informasi.

“Awalnya karena mau klarifikasi terkait korban ini menuduh salah satu tersangka menjual obat terlarang. Ada sempat membuat surat pernyataan tertulis. Setelah itu klarifikasi lewat mulut,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif