SOLOPOS.COM - Polwan Polres Sragen menimbang balita di Posyandu Mardi Lestari dalam upaya pencegahan stunting di Dukuh Karangmalang, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Senin (13/2/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Polres Sragen berkolaborasi dengan Posyandu Mardi Lestari Dukuh Karangmalang, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, melakukan pencegahan stunting. Mereka melakukannya dengan pemeriksaan anak balita dan membagikan program makanan tambahan (PMT) untuk 80 anak, Senin (13/2/2023).

Para polwan dikerahkan menjadi petugas posyandu. Mereka menimbang, mengukur lingkar kepala dan tinggi badan setiap bayi dan anak balita yang datang. Setiap anak kemudian diberi vitamin A dan mendapat paket makanan tambahan berupa  telur, susu, dan biskuit.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, melalui Kasat Binmas, AKP Agus Jumadi, mengatakan ada 10 polwan yang membantu posyandu. Ini menjadi kali pertama Polres Sragen ikut turun tangan membantu posyandu dalam program pencegahan stunting. Selain itu sebagai tindak lanjut dari instruksi Kapolri pada 25 Januari 2023 lalu.

“Polisi ikut terlibat dalam pencegahan stunting dengan membantu kader posyandu mengecek kesehatan bayi dan balita serta memberikan makanan tambahan kepada anak. Fokus kami tidak hanya balita, tetapi juga ibu hamil,” ujar Agus didampingi Kasatresnarkoa, AKP Rini Pangestuti, yang kebetulan hadir bersama Kasi Humas Polres Sragen Iptu Ari Pujiantoro.

Dalam kolaborasi ini, Polres menyasar posyandu yang memiliki kasus stunting. Di Posyandu Mardi Lestari ditemukan dua kasus stunting yang sekarang dalam proses penanganan.

Agus menekankan kepada para ibu hamil dan ibu menyusui supaya mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang cukup. Ini supaya anak mereka tidak kekurangan gizi atau stunting.

Ketua Posyandu Mardi Lestari, Suwarni, 46, mengungkapkan ada 10 bayi dan anak balita yang mereka bina. Dua anak di antaranya mengalami kekurangan gizi atau stunting. Keduanya sudah ditangani puskesmas dengan memberi PMT untuk menaikan berat badan.

“Satu anak stunting itu sekarang berumur 33 bulan, berat badan baru 8,6 kg padahal normalnya 12-13 kg. Sekarang sudah ada kenaikan berat badan. Anak yang satunya berumur empat tahun dengan berat badan 10,10 kg padahal normalnya 14 kg,” jelasnya.

Bidan Desa Puro, Sri Utami, menyampaikan di wilayah kerjanya ada 12 posyandu dengan jumlah 702 anak balita, 17 anak di antaranya mengalami gizi kurang. Penanganan stunting  dilakukan sejak masih remaja, ibu hamil, hingga anak-anak.

“Kami punya kelas ibu hamil, kelas calon pengantin, kelas anak sekolah, dan seterusnya. Jumlah ibu hamil di Puro ada 48 orang dan 20 orang di antaranya berisiko tinggi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya