SOLOPOS.COM - Pegawai Bidang Transmigrasi dan ESDM Disnaker Sragen bersama Kades Jambanan Sugino dan Kapolsek Siroharjo AKP Harno mengecek sumur Pamsimas yang mengeluarkan gas yang bisa terbakar di Dukuh Kwayon, Sidoharjo, Sragen, Senin (5/9/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Lokasi sumur Pamsimas yang mengeluarkan gas di RT 023, Dukuh Kwayon, Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, dipasangi garis polisi oleh Polsek Sidoharjo, Sragen, Senin (5/9/2022) siang. Warga dilarang mendekati sumur yang gasnya bisa terbakar itu agar tak terjadi hal yang tak diinginkan.

Sebelumnya para warga masih berlalu lalang di seputaran sumur bor sedalam 94 meter itu. Sumur itu dibangun sebagai proyek Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) 2022 dengan alokasi anggaran senilai Rp400 juta.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Gas yang keluar dari sumur itu bersama dengan air. Suara gelembung  gas bercampur dengan air yang keluar cukup keras, terdengar dengan radius sampai 5 meter lebih.

Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kapolsek Sidoharjo, AKP Harno, menjelaskan pihaknya sudah mengecek sumur yang mengeluarkan gas tersebut.

Baca Juga: Sumur Pamsimas di Jambanan Sragen Mengeluarkan Gas yang Bisa Terbakar

“Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka kami memasang police line supaya warga tidak mendekati sumur yang ada gasnya itu. Memang gasnya tidak berbau dan kemungkinan memang tidak beracun karena orang-orang di sekitar sumur tidak ada keluhan apa-apa. Barangkali ada kandungan lain yang belum diketahui,” jelas Harno.

Polsek Sidoharjo juga berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Sragen dan pegawai bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sragen untuk memastikan kandungan gas itu tidak berbahaya bagi warga.

“Kami tidak mengetahui kandungan gas itu banyak atau sedikit. Kewaspadaan penting. Kecuali bila sumur itu langsung ditutup. Ternyata pipa yang ada di sumur itu rencananya mau diambil lagi untuk dipindahkan ke lokasi pengeboran baru,” jelasnya.

Kasi Transmigrasi dan ESDM Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen, Darmanto, juga telah meninjau langsung sumur di Jambanan itu. Ia mengatakan akan melaporkan temuan gas ini kepada Cabang Dinas ESDM Jawa Tengah yang ada di Solo. Apa yang akan dilakukan terhadap sumur tersebut, sambungnya, ditentukan dari hasil tes kandungan gas tersebut.

Baca Juga: Ganjar Gratiskan Pemanfaatan Gas Rawa di Krendowahono Karanganyar, Tapi

Sumur Dipindah

Sebelumnya diberitakan, pembuatan sumur dalam untuk program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di RT 023, Dukuh Kwayon, Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen tak berjalan sesuai harapan. Sumur sedalam 94 meter itu mengeluarkan gas yang bisa terbakar.

Khawatir terjadi sesuatu yang tak diinginkan, warga akhirnya tak memakai sumur itu dan memilih lokasi lain untuk dibuat sumur Pamsimas. Lokasi baru jaraknya sekitar 150 meter arah utara tetapi masih dalam lingkungan RT 023 Dukuh Kwayon.

Gas itu tidak berbau dan keluar bersama air membentuk gelembung-gelembung. Terlihat air seperti mendidih meski jika dipegang air maupun gasnya tak panas.

Misniyanto, 54, warga Taraman, Sidoharjo, Sragen, mengatakan ia bersama tiga rekannya menggali sumur dalam tersebut pada Senin (22/8/2022). Ia mengebor sampai kedalaman 94 meter. Setelah itu ia memasukkan pipa berdiameter 6 inci sedalam sumur tersebut dan menyedot airnya.

Baca Juga: Gas Rawa Sangat Potensial Menjadi Sumber Energi Alternatif

“Uji coba [menyedot air] dilakukan Kamis [1/9/2022] sekitar pukul 16.00 WIB. Debit airnya banyak tapi kemudian mati. Dicoba disedot lagi, keluar banyak airnya, tapi enggak lama berkurang debitnya lalu mati. Kami cek dengan mengangkat pompa submersible, ternyata diketahui ada kandungan gasnya. Lalu dicoba pakai korek api ternyata menyala besar apinya,” ujar Misniyanto saat ditemui Solopos.com, Senin (5/9/2022).

Warga akhirnya bersepakat untuk tak jadi menggunakan sumur itu dan membuat sumur di lokasi lain yang masih di lingkungan satu RT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya