Soloraya
Jumat, 22 November 2013 - 23:29 WIB

POLITISASI PNS : "Pernyataan Eks Bupati Sukoharjo Tendesius!"

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dari kanan ke kiri, Bambang Riyanto, Titik Suprapti dan anak pertamanya Yoshua Shindu Riyanto saat ditemui Espos di rumahnya yang berada di kawasan Solo Baru, Grogol, Rabu (30/10/2013). (Dian Dewi P/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO-Memanasnya tensi politik di Kota Makmur mendekati agenda Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, beberapa waktu terakhir, mendapatkan perhatian tokoh masyarakat.

Termasuk Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Khalifatullah Singo Ludiro, Mojolaban, Agung Syuhada. Kepada Solopos.com, Jumat (22/11/2013), Agung menyoroti pernyataan mantan Bupati Sukoharjo, Bambang Riyanto (BR), yang dinilainya tendensius.

Advertisement

“Saya menilai pernyataan Pak Bambang Riyanto di media SOLOPOS [edisi 22 November] tendensius. Saya yakin ada kepentingan politis di balik pernyataannya itu,” ujar dia. Menurutnya, pernyataan BR tersebut tidak mendidik kepada masyarakat.

Untuk itu, Agung mengimbau masyarakat Sukoharjo tidak terprovokasi perkembangan situasi politik saat ini. Dia justru mengajak masyarakat mendukung program-program kerja Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, yang dinilainya sudah cukup baik.

Utamanya program-program di bidang ekonomi dan keagamaan. Menurut Agung, selama ini Wardoyo Wijaya bisa merangkul seluruh elemen umat beragama di Kota Makmur. Pemberdayaan kehidupan beragama baik di lingkungan ponpes dan gereja sangat terasa.

Advertisement

Bahkan, dia menuturkan, seringkali bupati bersama istri, Etty, terjun langsung dalam berbagai kegiatan keagamaan. “Kami tidak melihat apa partainya, yang jelas bupati programnya bagus. Bahkan bupati dan istri mau terjun langsung di tengah masyarakat,” katanya.

Terpisah, mantan Bupati Sukoharjo, BR mengungkapkan adanya salah seorang pejabat pemerintah kecamatan di Kota Makmur yang nyangking caleg dari salah satu parpol, saat acara bersih dusun di dekat Sungai Langsur, Kamis (21/11) malam. Bahkan, caleg tersebut duduk bersebelahan dengan pejabat kecamatan di deretan paling depan.

Kondisi berbeda justru dialami beberapa caleg dari parpol lain yang juga turut hadir dalam acara tersebut. “Saya lihat dengan mata kepala sendiri, tadi malam [kemarin] ada camat yang nyangking seorang caleg dari parpol tertentu. Mereka duduk paling depan,” katanya. BR menilai akan lebih baik bila pejabat tersebut datang tidak bersama caleg.

Advertisement

Begitu juga selama penyelenggaraan acara, dia melanjutkan, akan lebih bijak bila pejabat tidak duduk bersebelahan dengan caleg salah satu parpol. Sebab dalam acara yang sama juga hadir sejumlah caleg dari parpol berbeda. “Kegiatan bersih dusun ini digelar pukul 23.00 WIB. Konteks kehadiran saya untuk menjalin komunikasi,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif