Soloraya
Jumat, 16 September 2022 - 05:51 WIB

Polokarto Kecamatan Terluas di Sukoharjo, Kasus Stunting juga Tertinggi

Tiara Surya Madani  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stunting di Jawa Tengah. (Solopos.com/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO– Kecamatan Polokarto Sukoharjo selama ini dikenal sebagai kecamatan terluas di Sukoharjo.

Fakta lain ternyata disebutkan bahwa Kecamatan Polokarto juga menduduki peringkat pertama dari 12 kecamatan di Sukoharjo dengan angka kasus stunting tertinggi.

Advertisement

Lokasi kasus stunting tersebar di sebanyak empat dari tujuh belas desa di Polokarto.

Camat Polokarto, Heri Mulyadi, mengatakan diperlukan kerja sama antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) dalam penanganan stunting.

Advertisement

Camat Polokarto, Heri Mulyadi, mengatakan diperlukan kerja sama antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) dalam penanganan stunting.

“Sebenarnya penanganan stunting sudah dimulai lima tahun lalu dengan pembentukan rumah sehat, tiap tahun ada penambahan PMT [pemberian makanan tambahan]  ke Posyandu, dan sebagainya,” kata Heri.

Dari total 17, terdapat empat desa dengan angka kasus stunting tertinggi di Kecamatan Polokarto, yaitu Desa Bakalan, Desa Kemasan, Desa Mranggen, dan Desa Wonorejo.

Advertisement

Dari penjelasan Heri, penyebab stunting dari keempat wilayah tersebut karena jadi kawasan dengan penduduk terpadat di Kecamatan Polokarto.

Selain itu, wilayah tersebut jadi kawasan dengan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat rendah.

Heri menjelaskan Polokarto akan melaksanakan rembuk stunting tingkat kecamatan, dan akan mengundang empat desa yang jadi lokus penanganan stunting melalui APBDes.

Advertisement

Kondisi anak stunting di empat desa sesuai dengan parameter stunting, meliputi lingkar lengan di bawah standar, tinggi badan di bawah standar atau tidak sesuai dengan tinggi badan pada umurnya.

“Kondisi anak stunting di empat desa sebenarnya tidak banyak, tapi ada,” kata Heri.

Sukoharjo telah mengalami penurunan kasus stunting sebanyak 0,22% dari 7,33% pada 2020 menjadi 7,11% pada 2021.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, dalam Rembuk Stunting Kabupaten Sukoharjo pada Senin (12/9/2022) di Hotel Tosan, Grogol, Sukoharjo, mengetakan persentase tersebut masuk kategori kasus stunting rendah se-Jawa Tengah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif