Soloraya
Rabu, 16 Maret 2022 - 10:04 WIB

Polres Karanganyar Gelar Rekonstruksi Kasus Suminem Pagi Ini, Tapi...

Akhmad Ludiyanto  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana rumah di Popongan, Karanganyar yang ditinggali Suminem, 54, yang diduga dibunuh suaminya. Polres Karanganyar akan menggelar rekonstruksi kasus kematian Suminem pada Rabu (16/3/3022) pagi ini. (Espos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Polres Karanganyar akan menggelar rekonstruksi kasus kematian Suminem, 54, yang tinggal di RT 003/RW 005 Lingkungan Dukuh, Kelurahan Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Rabu (16/3/3022) pagi ini.

Pantauan Solopos.com di lokasi, hingga pukul 09.40 WIB, rekonstruksi belum dimulai. Aparat Polres Karanganyar masih melakukan persiapan dengan memasang garis polisi di sekitar tempat tinggal korban sekaligus tempat tinggal tersangka atau suami korban, yaitu Sutardi alias Nggodek.

Advertisement

Baca Juga : Lakukan Kekerasan, Suami Suminem Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Sementara itu, puluhan aparat berseragam tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi rekonstruksi. Belum diketahui berapa adegan yang akan diperagakan tersangka saat rekonstruksi ini.

Kapolres Karanganyar, AKBP Danang Kuswoyo, melalui Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Hussein, membenarkan informasi bahwa akan dilakukan rekonstruksi kasus Suminem. “Iya [akan dilakukan rekonstruksi hari ini],” ujarnya melalui pesan singkat.

Advertisement

Baca Juga : Penyebab Kematian Misterius Suminem Terungkap, Suami Jadi Tersangka

Seperti diberitakan sebelumnya, misteri penyebab kematian Suminem, 54, akhirnya terkuak. Suminem diduga meninggal karena mengalami kekerasan yang dilakukan suaminya, Sutardi alias Nggodek.

Namun, kasatreskrim mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Dokkes Polda Jawa Tengah terhadap jenazah Suminem. Namun polisi sudah mengantongi hasil penyelidikan. Polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk tersangka Nggodek. Kuat dugaan kematian Suminem disebabkan tindak kekerasan yang dilakukan Nggodek.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif