Soloraya
Kamis, 13 Juli 2023 - 18:28 WIB

Polres Sragen Ajak Warga Bersih-bersih Sungai Garuda, Dapat 100 Kg Sampah

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat Polres Sragen membersihkan Sungai Garuda, tepatnya di Mageru, Sragen Tengah, Sragen, Kamis (13/7/2023). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Seratusan aparat Polres Sragen bersama warga Kampung Mageru, Kelurahan Sragen Tengah, Kecamatan Sragen, melakukan kerja bakti bersih-bersih Sungai Garuda sepanjang 3 km, Kamis (13/7/2023). Kegiatan ini bagian dari Program Polisi Peduli Lingkungan yang digelar serentak di seluruh jajaran polres se-Indonesia.

Kegiatan bersih-bersih sungai yang berlangsung sejak pukul 08.00-11.00 WIB itu juga diikuti perwakilan Kodim 0725/Sragen, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen. Mereka tidak hanya memungut sampah di sungai, tetapi juga membersihkan bantaran sungai supaya terlihat lebih bersih dan rapi.

Advertisement

“Kami berhasil mengumpulkan sampah dua karung dengan bobot sekitar 100 kg. Kebanyakan sampah plastik,” ujar Kasat Samapta Polres Sragen, AKP Sunarjono, mewakili Kapolres AKBP Piter Yanottama.

Kapolres menyampaikan Polisi Peduli Lingkungan ini menjadi momentum bagi polisi untuk mengajak masyarakat bersih-bersih sakaligus menjaga sungai. Dia melarang warga buang sampah ke sungai karena bisa merusak ekosistem.

“Tadi saya lihat ada limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai. Saya yakin Pemkab Sragen sudah sosialisasi dan mengingatkan warga supaya tidak membuang sampah ke sungai. Kami meminta warga mematuhi aturan itu,” ujarnya.

Advertisement

Lebih jauh Kapolres menjelaskan Polisi Peduli Lingkungan ini menjadi rangkaian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara. Lewat kegiatan ini, dia berharap bisa mendekatkan polisi dengan masyarakat dan menggugah solidaritas antarsesama.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen, Rina Wijaya, menyampaikan terima kasih kepada Polres Sragen yang membantu bersih-bersih Sungai Garuda. Ia mengatakan sampah yang diambil dari sungai biasanya langsung dibuang DLH ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Manding tanpa ditimbang. “Jadi tidak tahu potensi sampahnya. Yang penting sungai bersih,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif