SOLOPOS.COM - Foto Serlina semasa hidup. (Istimewa)

Solopos.com SUKOHARJO – Polres Sukoharjo masih irit bicara soal penemuan mayat perempuan di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo yang diduga jadi korban pembunuhan. Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Dimas Bagus Pandoyo, mewakili Kapolres AKBP Sigit, hanya menyampaikan masih menyelidiki kasus tersebut.

Pada Rabu (17/4/2024), Dimas tak merespons pertanyaan Solopos.com soal penangkapan salah satu terduga pelaku pembunuhan, seperti yang diungkap orang tua korban. “Masih dalam proses penyelidikan dan didalami. Pihak kami belum mengeluarkan pernyataan resmi karena masih penyelidikan dan pendalaman. Doakan saja semoga segera terungkap,” ujar dia.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebagai informasi, mayat perempuan yang ditemukan terbungkus plastik di Jatisobo pada Minggu (14/4/2024) itu adalah Serlina. Warga Dusun Dlangin Lor, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar itu dikenal sebagai sosok pendiam.

Sebelum menghilang, Serlina bekerja lembur saat malam takbiran di toko busana muslim Akbar Fashion, Sukoharjo, hingga pukul 23.30 WIB.

Serlina diduga dibunuh dengan cara dijerat leher menggunakan sabuk. Mayat perempuan berusia 22 tahun dibuang di parit di pinggir jalan di wilayah Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Mayat Serlina yang terbungkus plastik ditemukan oleh warga setempat pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB.

Semasa hidup, Serlina bekerja di toko busana muslim Akbar Fashion di Jl. Dr. Muwardi, Sukoharjo. Saat kejadian, Serlina bekerja seperti biasa dan melayani pengunjung toko yang hendak membeli busana muslim untuk keperluan Lebaran.

“Sosok Serlina memang humble, namun soal hal-hal privasi cenderung pendiam. Saya kurang tahu, teman-teman pria yang dekat dengan Serlina,” kata rekan korban di toko Akbar Fashion, Murni Anggie Gayatrie, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (17/4/2024).

Sepekan sebelum Lebaran, operasional toko tutup pukul 20.30 WIB. Namun, saat malam takbiran karyawan lembur hingga pukul 23.30 WIB. Kala itu, Serlina sempat berencana membeli snack atau makanan ringan terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah. Momen itu menjadi kali terakhir Serlina berjumpa dengan rekan kerjanya.

Setelah Lebaran, Murni dihubungi orang tua Serlina yang mencari keberadaan anaknya. “Kebetulan saya tetangga rumah dan rekan kerja Serlina. Saya juga berupaya menghubungi Serlina lewat ponselnya. Chat Whatsapp (WA) yang dikirim tidak dibalas. Keesokan harinya, saya kembali menghubungi lewat video call, namun juga tidak direspons. Setelah itu, ponsel Serlina tidak aktif,” kata dia.

Serlina diketahui dua tahun bekerja di toko Akbar Fashion. Ia kerap berboncengan naik sepeda motor dengan Murni saat berangkat dan pulang kerja. Saat kejadian, Murni berangkat kerja dengan karyawan lain. Sementara, Serlina juga berangkat kerja dengan karyawan lainnya.

“Pas malam takbiran, Serlina pulang sendirian mengendarai sepeda motor. Setelah itu, tidak tahu keberadaannya dan tidak masuk kerja. Tiba-tiba, ada kejadian tersebut [penemuan mayat perempuan],” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya