Polres Wonogiri Bangun Rumah Susun Senilai Rp17 Miliar, Untuk Apa?

Solopos.com, WONOGIRI -- Polres Wonogiri akan membangun rumah susun (rusun) senilai Rp17 miliar pada 2020. Rusun itu untuk rumah dinas anggota Polres yang belum memiliki tempat tinggal atau berasal dari luar Wonogiri.

Rumah susun itu terdiri dari tiga lantai yakni lantai I basement untuk parkir, lantai II, dan lantai III untuk hunian. Rumah yang dibangun bertipe 36 memiliki dua kamar tidur.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam rumah itu tersedia seluruh perabotan lengkap mulai dari tempat tidur, ruang tamu, dapur, mebeler, dan lainnya. Total hunian yang dibangun berjumlah 32 unit.

“Jadi lengkap tinggal menempati saja. Ada ruang keluarga dan dapur. Rumah ini bisa ditempati anggota Polres Wonogiri yang belum memiliki tempat tinggal atau anggota yang berasal dari luar Wonogiri,” kata Kepala Bagian Perencanaan Polres Wonogiri, Kompol Dwi Retnowati, mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, saat ditemui wartawan seusai sosialisasi Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) 2020 di Aula Mapolres Wonogiri, Rabu (18/12/2019).

Ini Alasan RS Panti Waluyo Solo Tak Layani Pasien BPJS Pada 2020

Rumah susun itu merupakan rumah dinas yang untuk menggunakannya pengguna akan dikenai biaya sewa yang ringan untuk membayar listrik misalnya. Sedangkan untuk perawatan gedung ada anggaran dari negara.

Rumah susun itu akan dibangun di lahan sebelah selatan Mapolres Wonogiri. Lahan itu selama ini dipakai untuk lapangan menembak Polres.

“Lokasi baru lapangan tembak ini masih dalam kajian,” imbuh Retno.

Retno menjelaskan pembangunan rumah susun itu sudah memasuki tahap lelang di LPSE. Ia berharap proses konstruksi bisa dimulai pada pertengahan Januari mendatang.

Warga Klaten Ini Justru Lega Setelah Tak Lagi Jadi Penerima Bansos

Dengan adanya pembangunan rumah susun itu, lanjut Retno, DIPA 2020 Polres Wonogiri meningkat sekitar Rp14 miliar dibanding pada 2019. Pada 2020 DIPA Polres Wonogiri mencapai Rp100,8 miliar atau lebih tinggi dibandingkan pada 2019 sebesar Rp86,5 miliar.

Secara terperinci, pada 2020 DIPA dialokasikan untuk belanja pegawai Rp56,2 miliar, belanja barang Rp27 miliar, dan belanja modal Rp17,6 miliar. Sedangkan pada 2019, DIPA dialokasikan untuk belanja pegawai Rp55,1 miliar, belanja barang Rp29 miliar, dan belanja modal Rp2,3 miliar.