SOLOPOS.COM - Kapolresta Solo Kombes Pol. Iwan Saktiadi menyatakan dugaan awal kebakaran gudang rongsok tidak terindikasi karena korsleting, namun dari barang yang mudah terbakar. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Kepolisian masih mendalami penyebab kebakaran gudang rongsok yang terbakar di Jl Kyai Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Selasa (3/9/2023). Keterangan yang didapat kepolisian tidak ada indikasi korsleting.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menjelaskan tidak ada indikasi korsleting didapat dari keterangan pemilik gudang. Polisi mendapati kondisi cuaca panas serta adanya barang-barang yang mudah terbakar di gudang tanpa atap itu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Bahan-bahan yang di dalam itu adalah bahan-bahan yang mudah terbakar. Artinya kayu-kayu kering kemudian spon, kemudian plastik, dan lain sebagainya,” kata dia ditemui wartawan di Jl Kyai Mojo, Selasa (3/10/2023) malam.

Iwan mengatakan Polresta Solo selalu bekerja berdasarkan standar operasi prosedur. Kepolisian akan mendatangkan tim forensik untuk mengecek lokasi serta menyimpulkan apa penyebab kebakaran.

“Kami menunggu setelah kami berhasil memadamkan apinya,” ujarnya. Menurut dia, jumlah rumah yang terbakar tiga unit. Tidak ada korban jiwa pada kejadian kebakaran tersebut.

Menurut Iwan, gudang rongsok merupakan gudang milik Agus Sumardio. Banyak pekerja yang bekerja di tempat itu. Kepolisian mendapatkan informasi kejadian kebakaran pukul 17.10 WIB.

“Karyawan itu menata barang-barang rongsokannya. Kemudian ada yang menyortir, ada yang memotong, dan lain sebagainya. Sesaat setelah petugas terakhir meninggalkan tempat kemudian mengunci pintunya itu, ada warga yang mengatakan bahwa ada asap di dalam,” jelas dia.

Iwan mengatakan para pekerja kembali membuka pintu lalu mendapati ada titik api. Kemudian pekerja bersama-sama memadamkan api, namun tidak mampu. Kemudian mereka melaporkan kejadian kebakaran.

Menurut dia, para petugas gabungan mengalami kendala suplai air dan kondisi angin kencang. Kondisi itu menambah kesulitan petugas memadamkan api yang membakar barang-barang yang mudah terbakar.

“Warga ada yang mengungsi, sebagian kami lihat di samping kanan kiri mereka masih menyaksikan sambil menunggu, dan mungkin ya kami minta bantu doa agar segera bisa kami padamkan apinya,” papar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya