SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (Bing image creator)

Solopos.com, SRAGEN — Politeknik Pariwisata (Poltekpar) yang berlokasi di Gemolong, Sragen, mulai dibangun tahun ini dengan pagu anggaran tahun jamak senilai Rp1,2 triliun. Ini akan menjadi Poltekpar terbesar di Indonesia, dengan luas lahan 20 hektare dan kapasitas 1.000 mahasiswa.

Poltekpar Sragen akan didesain dengan menggunakan ciri khas budaya Jawa. Bangunan akan bertingkat 4-5 lantai, dan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, auditorium, dan asrama.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Proses pembangunan Poltekpar Sragen diperkirakan akan memakan waktu lebih dari tiga tahun. Poltekpar ini ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.

“Saya melihat tanahnya bukan tanah keras karena berupa persawahan. Tanahnya dimatangkan dulu karena desain bangunannya nanti bertingkat 4-5 lantai. Dengan pagu anggaran Rp1,2 triliun secara multi years itu nanti bisa memakan waktu lebih dari tiga tahun,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti, Minggu (30/7/2023).

Politeknik Pariwisata Sragen diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan dan pelatihan pariwisata di Indonesia. Poltekpar ini juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian Kabupaten Sragen, dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menarik wisatawan ke daerah ini.

Pembangunan Poltekpar Sragen mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha. Pemerintah daerah telah menghibahkan lahan seluas 20 hektare untuk kampus Poltekpar ini. Masyarakat juga telah memberikan dukungan berupa tenaga kerja untuk pembangunan kampus ini. Dunia usaha juga telah memberikan dukungan berupa bantuan dana dan peralatan.

Pembangunan Poltekpar Sragen merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan pariwisata di Indonesia. Poltekpar ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja. Poltekpar ini juga diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan pariwisata di Indonesia.

Agustina menambahkan, ada Poltekpar lainnya yang juga dibangun tahun ini, seperti Poltekpar Palembang, Bali, Manado, dan Lombok. Desain bangunan dikonsep menyesuaikan basis budaya setempat. “Nah, Poltekpar di Gemolong ini nanti konsepnya berbasis budaya Jawa Tengah. Namanya nanti kemungkinan Poltekpar Solo meskipun lokasinya ada di Sragen,” katanya.

Anggaran Rp2,7 Triliun

Sebelumnya diberitakan, pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Sragen di Kecamatan Gemolong, dipastikan mulai dikerjakan pada tahun ini dengan dana awal Rp150 miliar. Poltekpar Sragen itu nanti dirancang menjadi Poltekpar Negeri terbesar se-Indonesia dengan total anggaran pembangunan senilai Rp2,7 triliun.

Dana yang fantastis itu membuat Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, girang. Yuni, sapaan Bupati, merasa tidak sia-sia menghibahkan lahan seluas 20,3 hektare.

Awalnya Poltekpar Sragen di Gemolong akan dibangun dengan dana Rp400 miliar. Setelah Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Direktur Poltekpar Bali pekan lalu diperoleh kepastian alokasi anggaran pembangunan mencapai Rp2,7 triliun.

“Pak Hargiyanto sudah laporan ke saya. Pekan lalu sudah tanda tangan MoU dengan Poltekpar Bali. Mulai 2023 ini gedung Poltekpar Sragen dibangun dengan dana Rp150 miliar. DED [detail engineering design] akan disampaikan ke saya untuk dimintai pertimbangan,“ ujar Yuni saat ditemui wartawan di Kantor Kecamatan Gemolong, Selasa (31/1/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya