SOLOPOS.COM - Sejumlah pejabat dan perangkat desa menyaksikan operasional pompa air tenaga surya di persawahan kas desa di wilayah Desa Trombol, Mondokan, Sragen, Kamis (14/4/2022). (Istimewa/Diskumindag Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Dua unit pompa air tenaga surya dioperasional di persawahan wilayah Desa Trombol, Kecamatan Mondokan, Sragen. Pompa air hasil riset dari penelitian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) ini diserahterimakan di Balai Desa Trombol, Mondokan, Sragen, Kamis (14/4/2022).

Peneliti Ahli Madya Kemen ESDM, Slamet, menerangkan pompa air tenaga surya ini untuk menjawab implementasi dan dukungan terhadap pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan sumber energi terbarukan. Selama ini petani banyak menggunakan pompa listrik dengan jaringan kabel yang bisa membahayakan keselamatan mereka.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ada juga yang menggunakan pompa bertenaga diesel atau mesin bensin, namun dampaknya pada munculnya emisi CO2 dan polusi. Pompa tenaga surya ini menjadi solusi dari kedua persoalan tersebut.

Baca Juga: Populasi Tyto Alba Diperbanyak, Serangan Tikus di Sragen Anjlok 50%

“Proses penelitiannya tiga bulan. Pompa air tenaga listrik itu diuji coba di persawahan Desa Trombol sejak 2021 lalu. Ada dua jenis pompa tenaga surya yang diuji coba. Yakni, pompa air tenaga surya dengan baterai 9,6 KWh, panel surya 3,75 kWp dan pompa berkapasitas 750 watt. Pompa ini mampu mengalirkan air dengan debit 3 meter kubik per jam. Kebutuhan listrik untuk pompa air dalam 24 jam itu 9,42 kWh sehingga memakai baterai 9,6 kWh,” jelasnya, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (16/4/2022).

Dia melanjutkan pompa air tenaga surya yang kedua tidak menggunakan baterai tetapi panel suryanya mampu menghasilkan listrik 5 kWp untuk menggerakan pompa air 3 phase. Kapasitasnya 2.600 Watt dan bisa memompa air 6,5 meter kubik per jam.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, menyampaikan dua unit pompa air itu sudah diserahterimakan kepada desa. Keduanya dipasang di sawah bengkok kepala desa (kades) dan perangkat desa.

Baca Juga: Poktan Plosokerep Sragen Mulai Jalankan Program Panen 4 Kali Setahun

Dua pompa air itu, terang dia, sudah diujicobakan dan terbukti berfungsi baik. Cosmas akan berkomunikasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk mengembangkan pompa air tenaga surya.

“Pompa air yang digunakan itu submersible. Model pompa air tenaga surya ini diujicoba di Sragen dan di Bali. Kenapa memilih Trombol karena istri peneliti dari Kemen ESDM itu berasal dari Trombol,” jelasnya.

Sekretaris Desa Trombol, Bambang Tugiyono, mengatakan uji coba pompa air tenaga surya itu memang sudah lama. Mekamisme pompa tersebut adalah dengan mengaliran air dari sumur ke tandon penampungan. Baru kemudian dialirkan ke sawah.

“Ada kelemahannya, terutama yang tanpa baterai. Kemampuan memompa air itu tergantung pada panas matahari yang ada,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya