SOLOPOS.COM - Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy. (Espos/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Aparat Polres Karanganyar melakukan penjagaan di lingkungan Pondok Pesantren KM di Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Ini dilakukan selepas pimpinan ponpes tersebut yang berinisial BNR alias AB, 40, ditahan atas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap santriwatinya.

Sedikitnya ada enam santriwati yang diduga jadi korban pelecehan seksual. Pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi tindakan anarkis akibat kasus tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, mengatakan kasus dugaan pelecehan tersebut ditangani langsung oleh Polda Jawa Tengah. Pimpinan Ponpes KM telah ditahan di Mapolda Jawa Tengah. Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yakni di ponpes.

“Kasus ini sudah diambil alih oleh Polda. Termasuk pendampingan terhadap korban berkaitan pemeriksaan ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPK) Polda Jateng,” kata Kapolres, Kamis (7/9/2023).

Polres Karanganyar hanya bertugas menjaga situasi tetap kondusif usai penangkapan AB. Polres berupaya mengantisipasi agar tidak akis massa bergejolak, terutama dari  pihak keluarga korban. Fokus pendampingan ke keluarga korban terus dilakukan polisi agar mereka tak main hakim sendiri dalam mencari keadilan.

“Polsek Jatipuro melakukan pendekatan ke keluarga. Polsek juga monitor dan patroli di ponpes. Hingga kini situasi terpantau masih kondusif,” katanya.

Kapolres meminta masyarakat, khususnya keluarga korban, mempercayakan pengusutan perkara ini kepada kepolisian.

Diberitakan sebelumnya kasus dugaan pencabulan terhadap santriwati di salah satu Pondok Pesantren terjadi wilayah Jatipuro, Kabupaten Karanganyar.

Enam santriwati menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh seorang pimpinan ponpes tersebut. Saat ini pimpinan Ponpes telah diamankan di Polda Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu, saat dimintai konfirmasi wartawan Karanganyar melalui sambungan telepon membenarkan kasus tersebut. “Ada lima santriwati yang menjadi korban. Satu korban belum bisa dimintai keterangan. Mereka dari Karanganyar dan Wonogiri,” kata dia, Rabu (6/9/2023).

Dia mengatakan penyidik telah memeriksa sembilan orang terdiri atas pelapor, lima korban dimana satu korban belum dapat dimintai keterangan, orang tua korban, guru BK, dan terlapor. Terlapor yakni pimpinan ponpes kini ditahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya