Soloraya
Sabtu, 28 Februari 2015 - 03:40 WIB

POPDA SRAGEN : Ortu Pemain Kesebelasan Sragen Kota Tak Setuju Kocok Ulang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sepak bola (JIBI/Dok)

Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POpda) Sragen berbuntut panjang.

Solopos.com, SRAGEN — Partai final sepak bola Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat sekolah dasar/MI/ dan sekolah sederajat, pada Rabu (25/2/2015) sore, berbuntut panjang.

Advertisement

Pasalnya tim yang tampil sebagai juara tidak secara otomatis maju ke Popda wilayah Soloraya. Di sisi lain partai final sepak bila Popda Sragen yang dilangsungkan di Lapangan Kecamatan Karangmalang, dimenangkan tim dari Kecamatan Sragen.

Mereka unggul dari kesebelasan Kecamatan Masaran, dengan skor tipis, 3-2. Pertandingan dilangsungkan selama dua babak, dengan durasi 20 menit per babaknya. Informasi yang dihimpun Solopos.com, pertandingan berlangsung sengit setiap menitnya.

Salah seorang orang tua pemain kesebelasan Sragen kota, Azis Kristanto, ditemui wartawan, Kamis (26/2), mengaku mendengar rencana panitia kegiatan yang akan mengocok ulang komposisi tim yang akan bertanding di tingkat Soloraya.

Advertisement

Ayah dari Galih Mahardika Kristanto terrebut menilai tidak sepatutnya panitia mengocok ulang komposisi pemain. “Ini bukan semata menang kalah. Tapi pembinaan atlet muda. Kasihan anak-anak yang sudah berlatih keras selama ini,” tutur dia.

Menurut Azis protes yang sama disampaikan sejumlah orang tua siswa. Sebagian besar dari mereka diklaim Azis ingin panitia membatalkan rencana kocok ulang pemain. “Seharusnya tim juara ya secara otomatis tampil di level di atasnya,” imbuh dia.

Azis mengatakan permainan sepak bola bukan semata skill atau teknik bermain individu. Yang jauh lebih penting dari itu, menurut dia adalah kualitas kerja sama (kekompakan). Bila komposisi tim dirombak, dia khawatir soliditas di antara pemain hancur.

Advertisement

Apalagi waktu pelaksanaan Popda wilayah Soloraya tinggal sebulan lagi. “Kalau dikocok ulang kan harus memulai dari awal lagi membangun fondasi tim. Padahal pertandingan berikutnya sudah ditentukan pada 23 Maret 2015, di Kabupaten Boyolali,” ujar dia.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Darmawan, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), mengkonfirmasi akan adanya kocok ulang komposisi pemain sepak bola yang akan tampil di jenjang yang lebih tinggi.

Kebijakan tersebut menurut dia sudah dibicarakan sejak awal saat technical meeting panitia. “Masalah ini sudah sejak awal dibahas. Keputusannya ya memang akan ada penggantian beberapa pemain untuk menyempurnakan tim,” tutur dia.

Darmawan mengimbau para orang tua dan siswa bisa nglenggana terhadap aturan tersebut. “Bila tim tampil di luar Sragen, mereka bukan menjadi wakil sekolah atau kecamatan, tapi Kabupaten Sragen. Tolong pahami situasi ini,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif