Soloraya
Minggu, 3 Desember 2023 - 17:27 WIB

Populasi Kendaraan Listrik di Jateng 3.500 Unit, Pemprov Masif Sosialisasikan

Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana (kanan) bersama Mangkunagoro X mengecek konversi motor listrik di Festival Motor Listrik 2023 di Loji Gandrung, Minggu (3/12/2023). (Istimewa/Pemprov Jateng)

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya transisi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak ke listrik. Sebab, perpindahan itu dinilai akan menurukan emisi karbon dioksida dan mewujudkan green energy.

“Kita berkomitmen menurunkan emisi kendaraan. Dan kita menyadari pentingnya kendaraan yang ramah lingkungan,” kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada Kegiatan Festival Motor Listrik 2023 di Loji Gandrung, Minggu (3/12/2023).

Advertisement

Hingga November 2023, populasi kendaraan listrik di Jawa Tengah hampir mencapai 3.500 unit. Perinciannya sebanyak 568 unit merupakan kendaraan roda empat, sisanya adalah kendaraan roda dua.

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah mulai sadar, bahwa memang ke depan penggunaan kendaraan listrik akan semakin tinggi,” kata Nana dalam rilis yang diterima Solopos.com, Minggu (3/12/2023).

Advertisement

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah mulai sadar, bahwa memang ke depan penggunaan kendaraan listrik akan semakin tinggi,” kata Nana dalam rilis yang diterima Solopos.com, Minggu (3/12/2023).

Nana menjelaskan sejumlah komitmen yang dilakukan Pemprov Jateng dalam mendorong pertumbuhan motor listrik adalah mendorong industri mesin kendaraan listrik dan baterai di Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal.

Selain itu, memfasilitasi tumbuhnya konversi motor BBM ke listrik yang tersertifikasi sekaligus melaksanakan uji tipe, serta mendorong pertumbuhan after sales services di seluruh wilayah Jawa Tengah. Di samping itu, menyiapkan tenaga terampil/terlatih melalui pendayagunaan sekolah vokasi dan SMK.

Advertisement

Oleh karena itu, lanjut dia, untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik perlu masif disosialisasikan kepada masyarakat.

Mangkunagoro X menambahkan sosialisasi memang masih perlu digencarkan. Dia tidak mengetahui ada program dari Kementerian ESDM untuk mengkonversi kendaraan motor BBM ke listrik. Maka ketika mengetahuinya, dirinya pun bersedia mengkonversi motor BBM nya ke listrik.

“Sesuatu yang baru juga untuk saya sebetulnya. Tapi ternyata ini program yang sudah diinisiasi dari Kementerian ESDM dalam waktu yang cukup lama, dan ada subsidinya juga ternyata,” ujar Mangkunagoro X.

Advertisement

Keputusannya untuk bersedia mengkonvesi motor BBM nya ke listrik, diharapkan bisa menjadi motivasi bagi masyarakat, agar melakukan langkah yang sama. Menurut dia, setiap orang punya tanggung jawab dan peran untuk menjaga lingkungan.

“Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara lingkungan yang lebih baik. Harapan ke depannya mencapai pembangunan berkelanjutan,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif