Soloraya
Minggu, 15 April 2018 - 23:35 WIB

Populasi Kera di Tengah Kota Boyolali Bertambah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Populasi <a title="Satwa Liar Boyolali: 6 Ular Piton Ditemukan di Kawasan Kota" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180408/492/908925/satwa-liar-boyolali-6-ular-piton-ditemukan-di-kawasan-kota-">satwa </a>&nbsp;kera yang mendiami kawasan lembah Kali Gedhe kawasan tengah kota Boyolali dirasakan warga kian bertambah. Meski demikian, keberadaan mereka masih bersahabat dengan manusia.</p><p>Kera-kera di alam bebas tersebut diperkirakan merupakan bekas penghuni Taman Kridanggo yang berada di timur patung kuda Simpang Siaga. Kera-kera ini lepas atau keluar meninggalkan kandang yang rusak akibat lapuk dimakan usia.</p><p>Tari, 49, istri penjaga Taman Kridanggo, mengatakan kera-kera itu lepas sekitar satu tahun lalu kemudian mereka hidup bebas berkelompok. &ldquo;Kandangnya kan rusak sehingga mereka pada keluar kandang sejak sekitar satu tahun lalu,&rdquo; ujarnya saat ditemui wartawan, Jumat (13/4/2018), di Taman Kridanggo.</p><p>Meski hidup di alam bebas, kera-kera itu tetap berada di sekitar lembah Kali Gedhe yang hingga saat ini masih cukup rimbun dan banyak semak-semak. Bahkan, setiap hari mereka masih kembali ke sekitar kandang untuk mengambil jatah makan yang disediakan Tari dan suaminya, Saryono, 52.</p><p>&ldquo;Mereka masih ke sini setiap hari mengambil pisang yang saya sediakan,&rdquo; imbuh Tari.</p><p>Sejak berada di alam bebas, populasi kera itu semakin bertambah. Seingatnya, saat kera itu lepas jumlahnya sekitar empat atau enam ekor dan saat ini jumlahnya sudah belasan ekor.</p><p>&ldquo;Seingat saya dulu hanya enam ekor, tapi sekarang sepertinya jadi lebih banyak karena beranak-pinak sampai jumlahnya belasan.&rdquo;</p><p>Sementara itu, salah satu warga di sekitar Taman Kridanggo, Listya, 56, mengatakan hal senada dengan Tari. Menurutnya, kera-kera tersebut jumlahnya semakin bertambah. Bahkan beberapa kali dia menghitung, kelompok kera itu mencapai 13 ekor.</p><p>&ldquo;Saya beberapa kali menghitung, jumlahnya 13 ekor dan kebanyakan masih muda atau anak-anak. Ada satu ekor kera jantan besar, mungkin kepala kelompoknya,&rdquo; ujar warga RT 002/RW 004 Kampung Gudang, Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, ini.</p><p>Dia mengatakan kera-kera itu kerap terlihat di pekarangan ibunya, Nanik, 83, yang tinggal di RT 003/RW 004, tak jauh dari rumah Nanik. Mereka juga tidak pernah mengganggunya atau lahan <a title="PERTANIAN BOYOLALI : BBWSBS Butuh Rp2 Miliar untuk Babat Eceng Gondok di Waduk Cengklik" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180327/492/906336/pertanian-boyolali-bbwsbs-butuh-rp2-miliar-untuk-babat-eceng-gondok-di-waduk-cengklik">pertanian</a>.</p><p>&ldquo;Saya sering ke rumah ibu untuk menjemur baju dan melihat mereka ada di pekarangan. Mereka tidak menyerang manusia. Paling cuma bermain atau mencari makanan,&rdquo; ujarnya saat ditemui di rumah ibunya.</p><p>Sementara itu, Nanik mengatakan meski tidak mengganggu manusia, kawanan kera itu kerap mengambil buah-buahan di sekitar rumahnya. &ldquo;Mereka tidak mau masuk ke rumah. Tapi kalau musim rambutan, mereka pada nyuri rambutan tapi ya saya biarkan saja,&rdquo; kata Nanik.</p><p>Sementara itu, saat <em>Solopos.com</em> berusaha mencari kera-kera tersebut, mereka berada di pohon di dekat salah satu bangunan di Taman Kridanggo. Sesekali mereka turun dan bermain di tanah. Mereka tampak tidak terusik dengan kehadiran <em>Solopos.com</em>, meski sesekali mereka terlihat waspada.</p><p>&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif