SOLOPOS.COM - Warga berkumpul di bekas lokasi portal cor yang dibongkar menggunakan alat berat oleh sekelompok orang di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Sabtu (10/2/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Bupati Klaten, Sri Mulyani, menegaskan bakal membantu warga di wilayah Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, yang terdampak aktivitas pertambangan tanah uruk tol di wilayah Gunungkidul, DIY, yang berbatasan dengan wilayah tersebut.

Mulyani bahkan langsung mengerahkan aparat untuk mendampingi warga ketika mendengar soal portal cor yang dipasang warga untuk menghalangi truk tambang agar tidak lewat dibongkar paksa oleh sekelompok orang. Mulyani kecewa dengan penambang yang nekat beroperasi padahal belum menepati janji-janji dan kesepakatan mereka dengan warga.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Saya sangat kecewa kenapa penambang atau swasta ini sangat nekat. Kenapa mereka tidak beretika? Kan itu melintasi wilayah lainnya. Warga setempat menolak karena mereka [penambang] tidak membayar komitmen serta kesepakatan yang sudah dibuat,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pemkab Klaten, Senin (12/2/2024).

Mulyani menjelaskan portal cor yang sudah dipasang di perbatasan Klaten-Gunungkidul itu kemudian dibongkar. Dari pembongkaran itu, warga didampingi aparat berwenang bertemu dengan sekelompok orang yang berasal dari pihak penambang untuk tidak melakukan kegiatan sebelum melaksanakan komitmen yang sudah disepakati dengan warga.

“Hari ini laporan yang saya terima melakukan kegiatan [penambangan] lagi. Tadi Bu Camat [Gantiwarno] saya suruh balik kanan. Saya telepon Pak Kapolres dan jajarannya bahwa kami akan melakukan back-up secara hukum. Kami minta tolong kejaksaan dan kepolisian membantu di sisi hukumnya. Karena mereka katanya pakai jalur hukum. Jalur hukum bagaimana wong mereka tambangnya ilegal kok,” jelas dia.

Mulyani menegaskan akan mengerahkan aparat untuk membantu warga yang terdampak kegiatan pertambangan material uruk tol tersebut. Dia juga mendukung aksi warga yang menutup akses keluar-masuk truk pengangkut material uruk tol hingga komitmen penambang dengan warga dipenuhi.

“Makanya saya akan mengerahkan aparat untuk membantu warga di sana. Saya kecewa dan saya sangat mendukung warga yang beraksi keras karena memang kerjasamanya tidak dipenuhi,” jelas Mulyani.

Portal cor yang dipasang warga tiga desa di perbatasan Klaten-Gunungkidul di jalan Desa Ngandong, Gantiwarno, dibongkar menggunakan alat berat oleh sekelompok orang pada Sabtu (10/2/2024). Pembongkaran itu membuat warga bereaksi lantaran sejak portal dipasang hingga dibongkar belum ada mediasi menindaklanjuti tuntutan warga.

Tuntutan Warga

Portal itu sebelumnya dipasang warga di perbatasan Klaten-Gunungkidul saat menggelar aksi menuntut hak warga terkait aktivitas pertambangan tanah uruk tol yang berlokasi di wilayah Gunungkidul namun truknya melewati wilayah Ngandong, Jumat (2/2/2024).

Beberapa tuntutan warga yakni kompensasi segera direalisasikan, kerusakan infrastruktur akibat aktivitas pertambangan segera diperbaiki, serta drainase difungsikan kembali.

Aksi digelar oleh warga tiga desa yakni Desa Ngandong dan Desa Kragilan di Kecamatan Gantiwarno, Klaten, serta warga Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DIY. Seusai orasi, warga memasang portal di jalan desa yang menjadi akses keluar-masuk truk tambang.

Warga tidak mengizinkan truk melintas dan portal tidak diizinkan dibongkar hingga pihak penambang melakukan negosiasi ulang dengan pemerintah desa serta merealisasikan janji-janji yang sudah disampaikan.

Camat Gantiwarno, Veronica Retno Setyaningsih, mengatakan sebelum portal di perbatasan Klaten-Gunungkidul itu dibongkar, Kepala Desa (Kades) Ngandong menerima surat dari pengelola tambang pada Sabtu. Inti surat tersebut yakni memberi tahu akan membongkar portal yang dipasang warga dengan alasan pihak penambang menderita kerugian sejak jalan ditutup.

Selang beberapa jam setelah surat diterima Kades, portal dibongkar menggunakan ekskavator oleh sekelompok orang. Warga tidak diterima dengan pembongkaran portal tersebut.

Sempat ada mediasi pada Jumat siang. Namun, lantaran perwakilan warga atau pemerintah desa dari wilayah Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno dan Serut, Gedangsari, Gunungkidul, belum bisa hadir, mediasi ditunda dan rencananya dilakukan pekan ini.

Retno mengimbau agar aktivitas pertambangan untuk sementara dihentikan sembari menunggu mediasi. Dia juga mengimbau berbagai pihak untuk tetap menjaga suasana kondusif apalagi menjelang Pemilu 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya