SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat bus transportasi bagi atlet ASEAN Para Games (APG) yang diparkir di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jumat (2/11/2011). Bus itu dirancang khusus bagi para atlet difabel untuk digunakan selama penyelenggaraan ASEAN Para Games, 11-22 Desember 2011. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO–Perhimpunan Olahraga Tuna Rungu Indonesia (Porturin) berdiri sejak 1992 dan terdaftar sebagai anggota penuh resmi ICSD pada 1995.

Ketua Umum Porturin Pusat, Herpalis Alwi, menjelaskan pendaftaran ke ICSD diajukan 1993, sertifikat keanggotaan diterima 1997 dalam Kongres CISS (Comite Intetrnational des Sport des Sourds) di Kopenhagen Denmark.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Proses menjadi anggota telah dibahas oleh CISS sejak 1993 dan disahkan 1995. CISS berubah istilah menjadi ICSD sejak kongres CISS di Taipei Taiwan 2009,” ujar dia dalam rilis yang diterima Solopos.com, Minggu (9/4/2023).

Herpalis menjelaskan Porturin berfungsi sebagai NDSA/F (National Deaf Sports Association/Federation). Menurut dia, di tiap negara hanya ada satu NDSA/F dan di Indonesia adalah Porturin.

“Sejak itu Porturin telah aktif secara kontinyu melakukan kegiatan olahraga dalam upaya meningkatkan SDM dan Prestasi olahraga di kalangan penyandang tunarungu Indonesia. Sejak menjadi anggota ICSD, Porturin telah melaksanakan kewajiban membayar uang iuran tahunan secara rutin,” papar dia.

Di samping kewajiban membayar uang iuran tahun kepada ICSD juga kepada APDSC (Asia Pacific Deaf Sports Confederation) dan ADSF (Asean Deaf Sports Federation). Selain itu, jelas dia, selalu ikut aktif mengikuti event event olahraga yang diselenggarakan oleh ICSD, seperti Deaflympic untuk tingkat dunia dan event event olahraga di tingkat regional Asia Pacific.

Mulai 2017 Porturin juga aktif dalam kegiatan olahraga berskala ASEAN, yaitu ASEAN Deaf Sports Federation. ADSF didirikan oleh pengurus pengurus organisasi olahraga tunarugu di wilayah ASEAN, termasuk Porturin.

Herpalis Alwi menjelaskan kepengurusan Porturin Pusat belum pernah kongres sejak Kongres pertama 1997 disebabkan beberapa hal, yakni Kongres ke II seharusnya dilaksanakan 2002, tetapi pada 2000 Dimyati Hakim selaku Ketua Umum Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia ) melakukan demo di depan Rapimnas KONI di Senayan dan menuntut agar Porturin dibubarkan.

“Karena anggota Gerkatin di daerah adalah simpatisan dan ada juga yang merangkap pengurus Porturin daerah, maka mereka tidak bisa aktif menjalankan roda organisasi sebagaimana mestinya karena ketua umumnya mendemo Porturin Pusat dengan tuntutan bubarkan Porturin,” imbuh dia.

Dia menjelaskan kalau nanti ICSD membekukan Porturin padahal yang dimasalahkan adalah Ketua Umjum yang sudah lama menjabat, adalah sangat tidak fair. Menurut dia, President ICSD Valery Rukhedev yang bermasalah dilengkserkan, tetapi ICSD tidak dibekukan.

“Makanya ICSD tidak benar kalau membekukan Porturin, namun Ketua Umum dapat diganti seperti halnya Valery Rukhedev,” jelas dia.

Saat ini, para atlet Porturin siap-siap menghadapi undangan Kejuaraan Bulutangkis Tunarungu Dunia di Brazil Juli 2023. Dan persiapan untuk menjadi penyelenggara dan tuan rumah Kejuaraan Tenis Meja Tunarungu Asia Pasifik serta penyelenggara dan tuan rumah 2nd SEA DEAF GAMES 2024 di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya