SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, melantik 117 pejabat termasuk 54 kepala SD di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (4/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten mengakui syarat maupun tugas menjadi kepala sekolah dasar atau SD memang berat sehingga banyak kalangan guru aparatur sipil negara (ASN) yang kurang berminat ketika ada lowongan untuk mengisi posisi tersebut.

Di sisi lain, Disdik memastikan seluruh posisi jabatan kepala SD di Klaten saat ini sudah terisi. Kali terakhir, kekosongan jabatan sudah terisi setelah ada pelantikan 54 guru yang mendapatkan penugasan sebagai kepala SD, Kamis (4/1/2024).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Disdik Klaten, Titin Windiyarsih, mengatakan untuk mengisi posisi kepala SD harus memenuhi persyaratan administrasi. Selain itu juga harus dari kalangan guru penggerak.

“Ada persyaratan administrasi yang dipenuhi. Ini kan mulai kelangkaan SDM yang bisa menduduki jabatan itu karena ada persyaratan termasuk golongan dan sebagainya. Sekarang harus dari guru penggerak dan itu terbatas,” kata Titin saat ditemui wartawan di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (8/1/2024).

Titin mengatakan kebutuhan 658 kepala SD saat ini sudah terpenuhi. Pelantikan pekan lalu menjadi pengisian terakhir untuk menutup kekosongan jabatan kepala SD di Klaten.

“Sudah terpenuhi semua. Kemarin itu terakhir. Sebelumnya kan 333 [guru yang mendapatkan penugasan sebagai kepala SD]. SD mudah-mudahan bisa segera terpacu,” jelas Titin.

Disinggung minat guru mengikuti seleksi menjadi kepala SD yang disebut kurang, Titin mengatakan ketika ditanya minat memang ada kecenderungan para guru tidak mau menjadi kepala SD. “Tetapi kalau diberi SK bupati, tetap harus dilaksanakan. Menjadi kepala sekolah memang berat,” ungkap Titin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, melantik 117 pejabat pada Kamis (4/1/2024) siang. Mereka meliputi tiga pejabat pimpinan tinggi pratama, 10 pejabat administrator, 33 pejabat pengawas.

Kemudian 54 guru yang mendapatkan penugasan sebagai kepala SD di Klaten, serta 17 pegawai yang mendapatkan penugasan tambahan sebagai kepala Puskesmas.

Mulyani mengingatkan menjalankan amanah satu jabatan termasuk kepala sekolah menjadi ladang ibadah. Dia berharap para pejabat yang dilantik termasuk para kepala SD menjalankan tugas mereka dengan niat ibadah, tulus, dan ikhlas.

Ditemui seusai pelantikan, Mulyani mengatakan berbagai faktor penyebab sulitnya mengisi kekosongan kepala SD. Jumlah ASN terutama di dunia pendidikan masih sangat kurang. Selain itu, untuk menjadi kepala sekolah termasuk jenjang SD harus memenuhi kriteria serta melalui tahapan seleksi.

Terkadang, lanjut Mulyani, para ASN kurang berminat mengikuti seleksi kepala SD. “Karena beban menjadi kepala sekolah memang tidak mudah. Kemudian risiko dan tanggung jawab seorang kepala sekolah cukup besar. Ini yang menjadi perhatian saya, kenapa itu tidak selalu bisa penuh untuk bisa menjadi kepala sekolah,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya