Solopos.com, SOLO -- Kepala sekolah MTs Negeri 2 Solo, Bukori, meninggal dunia setelah terinfeksi virus SARS CoV-2 atau Covid-19 pada Sabtu (29/8/2020). Namun, data yang bersangkutan baru masuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo pada Minggu (30/8/2020).
Bukori adalah pasien ke-17 yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 Solo. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas MTs Negeri 2 Solo Muhammad Islam mengatakan Bukori mengalami gejala batuk pada Sabtu (15/8/2020).
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Sepekan Jumlah Kasus Meledak, Klaten Kembali ke Zona Merah Risiko Covid-19
Sesudah itu Bukori istirahat penuh di rumah hingga Rabu (19/8/2020). Bukori kemudian menjalani perawatan di rumah RS PKU Muhammadiyah Solo setelah mengalami sesak napas.
Kepala MTs Negeri 2 Solo yang positif Covid-19 itu masuk ruang isolasi. Kondisinya stabil hingga Minggu (23/8/2020) dan sempat membaik pada Kamis (27/8/2020).
13 Warga Manahan Solo Positif Virus Corona, Tertular Pasien Yang Meninggal
“Sabtu kemarin beliau sesak napas lagi dan dilanjut pemasangan ventilator. Namun tidak tertolong dan meninggal dunia pukul 14.15. Pemakamannya di Purwodadi, daerah kelahiran beliau,” kata dia kepada wartawan, Senin (31/8/2020).
Kegiatan Belajar Mengajar
Islam mengatakan kegiatan belajar mengajar di sekolah masih menggunakan metode jarak jauh (PJJ). Jadi tidak banyak tracing kontak yang dilakukan di MTs Negeri 2 Solo setelah kepala sekolah setempat positif Covid-19.
Hore! Bus Trans Jateng Solo-Sangiran-Sumberlawang Gratis 9 Hari Mulai Besok
Sebelum menjalani perawatan di rumah sakit, Bukori sempat menerima tamu dari luar Kota Solo pada Jumat (14/8/2020). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama Cabang Kota Solo, Rosyid Ali Safitri, mengungkapkan Bukori memiliki riwayat penyakit penyerta, yakni diabetes melitus (DM).
Kontak dekat dan erat pasien tersebut sudah menjalani uji swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Mereka yakni empat guru/pegawai MTs Negeri 2 Solo dan tiga anggota keluarga.
Gara-Gara Status WA Tidur Dengan Wanita Lain, Perangkat Desa Di Sukoharjo Dilaporkan ke Inspektorat
“Hasilnya 4 pegawai MTsN itu negatif, kedua anaknya negatif, tetapi istrinya tertular dan menjalani karantina mandiri di rumah,” kata dia. Pengawasan terhadap keluarga yang menjalani isolasi mandiri dilakukan petugas Puskesmas Pajang.