Soloraya
Selasa, 20 Desember 2022 - 10:58 WIB

Posyandu di Juwiring Klaten Ini Gunakan Sampah Plastik sebagai Alat Pembayaran

Yulia Mariska  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi timbangan bayi. (Istimewa/freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Pada umumnya, alat pembayaran itu berupa uang. Namun di posyandu yang satu ini, alat pembayarannya bukan menggunakan uang.

Sebagaimana diketahui, posyandu kepanjangan dari pos pelayanan terpadu. Posyandu memiliki kegiatan kesehatan dasar yang di laksanakan dari, oleh, dan untuk warga yang dibantu oleh petugas kesehatan. Tujuan posyandu mencegah peningkatan angka kematian ibu serta bayi saat kehamilan dan persalinan.

Advertisement

Dilansir dari laman vistiklaten.com, Senin (12/12/2022), posyandu unik yang satu ini bernama Posyandu Melati II yang berlokasi di Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di Posyandu Melati II ini, alat pembayaran menggunakan sampah plastik.

Sri Wahyuni selaku Ketua Kader dari Posyandu Melati II, menerangkan sampah plastik termasuk sampah yang susah terurai. Oleh kader Posyandu di Bolopleret, sampah plastik diolah menjadi berbagai macam kreasi bunga hias berwarna-warni. Selanjutnya, bisa dijual guna menambah pemasukan untuk posyandu.

Pengolahan ini tidak hanya sebagai upaya pemberdayaan ibu-ibu kader posyandu. Dengan cara tersebut, juga dapat mengatasi masalah sampah plastik yang sedang menjadi isu lingkungan hidup.

Advertisement

Baca Juga: Keren! SDN 1 Barenglor Klaten Gelar Panggung Pentas Seni & Karya Kreasi Sampah

Catur Joko Nugroho selaku Kepala Desa Bolopleret juga menuturkan jika ibu-ibu dan balita yang datang ke posyandu wajib membawa sampah plastik sebagai pembelajaran ramah lingkungan. Dengan tidak menggunakan uang sebagai alat pembayaran, melainkan sampah plastik.

Berikutnya, sampah plastik itu dikelola ibu-ibu kader posyandu dan sebagian untuk di tabung di BUMDes sebagai tabungan bank desa. Terdapat banyak inovasi di Posyandu Melati II Bolopleret, seperti Bolopleret Generasi Cegah Stunting (Beras Seceting) dan sarana promosi kesehatan gebyar posyandu desa.

Advertisement

Di samping itu, masih ada lagi Gerakan Bolopleret Berantas Buang Air Besar Sembarangan (Geret Cabe); Gerakan Bolopleret Basmi Jemantik (Geber Batik); pemberantasan sarang nyamuk (PSN); Tanaman Obat Café D’joss; dan pemanfaatan sampah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif