SOLOPOS.COM - Djoko Roekminto (dok Solopos)

Djoko Roekminto (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)–Bupati Klaten, Sunarna mengeluarkan surat edaran (SE) penanggulangan ancaman lahar dingin kepada warganya yang tinggal di sepanjang alur Kali Woro.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Djoko Roekminto saat dihubungi Espos, Senin (24/10), mengatakan SE bernomor 360/958/23/Okt itu sudah disampaikan kepada sejumlah kepada desa (Kades) di tiga kecamatan yakni Kemalang, Manisrenggo, dan Jogonalan.

Beberapa desa di Kemalang yang terancam mendapat aliran lahar dingin dari lereng Gunung Merapi adalah Balerante, Panggang, Talun, Sidorejo, Dompol, Kendalsari, dan Kemalang.

Sementara sejumlah desa di Kecamatan Manisrenggo yang terancam mendapat aliran lahar dingin adalah Ngemplakseneng, Sapen, Kecemen, Sukorini, dan Barongan. Di Kecamatan Jogonalan, hanya Desa Joton yang berada di alur sungai Kali Woro.

”Melalui SE itu, Bupati meminta warga melakukan antisipasi secara dini. Jika sewaktu-waktu bencana itu datang, warga bisa mengambil langkah cepat untuk menanggulangi adanya korban jiwa,” urai Joko.

Sesuai prediksi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), lanjut Joko, potensi material lahar dingin yang melewati Kali Woro mencapai 7,8 juta meter3.

Jika seluruh potensi material lahar dingin itu turun, volume Kali Woro di sejumlah titik
tidak akan mampu menampungnya.

”Permukaan Kali Woro di sejumlah titik sudah sejajar dengan permukiman. Kalau tidak bisa menampung, otomatis material lahar dingin itu meluber ke permukiman warga. Oleh sebab itu, warga harus bahu membahu dalam mewartakan adanya potensi bahaya lahar dingin. Kami sudah menempatkan personel yang bertugas mengawasi potensi terjadinya lahar dingin di bagian hulu. Kalau lahar dingin itu sewaktu-waktu turun, warga bisa memberikan informasi kepada warga di bawah,” kata Joko.

Ditemui terpisah, Komandan Tim Search And Rescue (SAR) Klaten, Pandu Wirabangsa mengatakan, datangnya musim hujan kali ini membuat pihaknya melakukan kesiagaan penuh. Pihaknya mengaku sudah membagi dua tim yang bertugas memantau dan membantu masyarakat dalam menanggulangi segala potensi bencana.

”Tidak hanya lahar dingin, potensi bencana yang lain juga mengancam seiring datangnya musim hujan seperti banjir, longsor, dan puting beliung,” tandas Pandu.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya