Soloraya
Minggu, 4 Desember 2016 - 08:00 WIB

Potensi Parkir Solo Terancam Hilang Rp200 Juta, Ini Sebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi parkir. (JIBI/Solopos/Antara)

Potensi parkir di Solo terancam berkurang.

Solopos.com, SOLO — Potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir terancam hilang Rp200 juta. Hal ini seiring rencana penataan sejumlah kawasan parkir di Kota Bengawan di tahun depan.

Advertisement

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perparkiran M. Usman mengatakan beberapa lokasi parkir yang dibidik akan ditata di antaranya di Jl. dr Radjiman, Jl. Gatot Subroto dan Jl. Slamet Riyadi.

Penataan kawasan parkir Jl. Radjiman dan Jl. Gatot Subroto akan dikerjakan setelah proyek pembangunan walking street rampung akhir tahun ini.

Advertisement

Penataan kawasan parkir Jl. Radjiman dan Jl. Gatot Subroto akan dikerjakan setelah proyek pembangunan walking street rampung akhir tahun ini.

“Kami akan menerapkan valet parkir di Jl. dr Radjiman dan Jl. Gatot Subroto. Jadi nanti ada slot-slot parkir yang hilang,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (2/12/2016).

Sedangkan penataan parkir Jl. Slamet Riyadi dilakukan seiring rencana penerapan contra flow atau melawan arus bus Batik Solo Trans (BST) di jalan utama Kota Bengawan tersebut.

Advertisement

Rencananya kapasitas ruang parkir akan dikurangi, guna mendukung penerapan contra flow tersebut. Pengurangan satuan ruang parkir (SRP) dilakukan dengan mengubah sudut atau kemiringan parkir kendaraan.

“Saat ini kemiringan kendaraan atau sudut parkir di Jalan Slamet Riyadi, mulai persimpangan Gendengan hingga Gladag 60-90 derajat. Nanti akan diterapkan parkir paralel dengan bahu jalan alias nol derajat,” terang Usman.

Pengurangan SRP dan revisi sudut parkir dimaksudkan sebagai antisipasi kepadatan lalu lintas setelah satu lajur di ruas jalan sisi selatan dibebaskan dari kendaraan pribadi. Rencananya, lajur tersebut dikhususkan bagi BST yang melintas dari timur ke barat.

Advertisement

Berdasarkan penghitungannya, kapasitas ruang parkir akan berkurang sekitar 60 persen dari kapasitas sekarang. Biasanya mampu menampung 400-an kendaraan, ke depan bisa digunakan 150 unit kendaraan.

“Jadi secara otomatis penataan ini berdampak pada pendapatan parkir. Kami menghitung sekitar Rp200 juta pendapatan parkir yang terancam hilang,” katanya.

Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajat sebelumnya mengatakan tengah mengkaji pengoperasian jalur contra flow dari Gladag sampai perempatan Gendengan.

Advertisement

Diharapkan jalur berlawanan arah khusus angkutan umum tersebut bisa segera direalisasikan. Saat ini ada 20 bus BST baru, yang rencananya akan dioperasikan di koridor 1 dan melewati jalur contra flow tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif