Soloraya
Minggu, 16 April 2023 - 13:33 WIB

Potensi Perbedaan Waktu Idulfitri 2023, Sikap Ganjar dan Muhammadiyah Sama

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (16/4/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir percaya pemerintah mengayomi dan memberikan ruang untuk Salat Idulfitri meskipun ada potensi perbedaan waktu Lebaran 2023.

“Tadi saya sampaikan, Pak Ganjar [Gubernur Jateng Ganjar Pranowo] juga menyampaikan, biasa ada dinamika, tapi saya percaya tahun ini kita semakin dewasa. Jadi Muhammadiyah dan kelompok umat Islam yang lain Idulfitri ada yang 21 April, boleh jadi nanti pemerintah mengumumkan 22 April,” kata dia ditemui wartawan di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (16/4/2023).

Advertisement

Menyikapi hal itu, kata Haedar, umat Islam yang berbeda saling toleran atau tasamuh menghargai perbedaan yang indah. Idulfitri dua kali maupun Idulfitri sekali sama-sama indah. “Itu soal  ijtihad. Ijtihad gak bisa dipaksaka,” jelas dia.

Selanjutnya, kata Haedar, Muhammadiyah percaya pemerintah bisa mengayomi dan memberikan ruang untuk Salat Idulfitri kepada semua kelompok meskipun ada potensi perbedaan waktu Lebaran 2023.

“Pemerintah menetapkan  22 April, tapi memberikan ruang yang 21 April menggunakan fasilitas pemerintah terutama bagi mereka yang memerlukan. Insya Allah berkah untuk Indonesia dan kalau ada satu dua kejadian tanpa perlu menjadi heboh namun untuk belajar,” papar dia.

Advertisement

Ganjar mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng telah menyampaikan kemungkinan adanya perbedaan waktu Idulfitri 2023. Para pengurus MUI telah memahami potensi perbedaan waktu.

“Jadi sudah tahu kan, berarti sudah lapang dada,” paparnya. Ganjar mengatakan telah berkomunikasi dengan salah satu pemerintah daerah di Jateng yang sempat berbeda pendapat tentang penggunaan fasilitas pemerintah untuk Salat Idulfitri Muhammadiyah.

“Ketika kita penuh dengan kedewasaan, pemahamannya bagus, gak ada yang gak bisa diselesaikan, seperti yang Prof Haedar yang sampaikan. Penghormatan-penghormatan inilah yang menunjukkan perbedaan sunnatullah itu baik untuk bangsa ini menjadi lebih besar. Yang dicari bukan bedanya tapi bersatunya,” ujar dia.

Advertisement

Adapun Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idulfitri 1 Syawal 1444 H jatuh, Jumat (21/4/2023). Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo Subari belum bisa menyampaikan rencana jadwal serta petugas untuk Salat Idulfitri di Kota Solo.

“PDM baru mengumpulkan imam/khatib salat Idulfitri, Senin besok. Kami baru memberi keterangan  setelah data terkumpul,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif