SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen–Potensi ratusan hektar lahan pertanian yang biasanya ditanami warga saat air Waduk Kedung Ombo (WKO) surut, hilang. Warga tak bisa memanfaatkan lahan karena selalu tergenang sejak musim hujan awal tahun 2010.

Kepala Desa (Kades) Pendem, Saidi Rosit, mengungkapkan sejumlah warga yang tinggal berdekatan dengan WKO biasa memanfaatkan lahan ketika air surut saat kemarau. Kini hal itu tak dapat dilakukan akibat permukaan air selalu tinggi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kalau air surut, jagung atau kacang tanah ditanam. Kalau penuh terus seperti ini, ya tidak bisa,” ujar Saidi ditemui <I>Espos<I> di Pendem, Senin (20/9).
Lahan yang biasa ditanami palawija saat air waduk surut mencapai 200 hektar.

Kades Soko, Kardiyo, menyatakan hal senada. Dia menyebutkan sekitar 18 hektar lahan di tepi WKO yang biasa ditanami saat surut kini terendam air. Pemilik lahan saat ini terpaksa beralih menjadi pencari ikan karena fenomena WKO.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya