Solopos.com, SRAGEN — Setelah serah terima pekerjaan pada akhir Desember 2022 lalu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati langsung meresmikan pasar terpadu Nglangon, Senin (2/1/2023). Bupati juga meresmikan nama baru pasar tersebut, yakni Pasar Sukowati Sragen.
Berdirinya pasar baru ini diharapkan bisa menghapus stigma Nglangon yang selama ini dikenal dengan lokalisasi terselubungnya.
Peresmian pasar itu dilakukan dengan mengundang para pimpinan daerah, kepada organisasi perangkat daerah (OPD) dan 196 kepala desa (kades). Selain itu ada perwakilan pedagang dan pihak lain terkait.
Dalam peresmian tersebut Bupati memotong nasi tumpeng, membuka tirai tulisan Pasar Sukowati, dan memotong untaian bunga. Di akhir seremonial, semua tamu yang hadir diajak makan tengkleng dan satai 10 ekor kambing.
“Proyek Pasar Sukowati ini menjadi perhatian publik dan akhirnya jadi. Pasar ini dibangun di lahan 24.700 meter persegi dan luas bangunan 14.900 meter persegi. Ketika kami hendak membangunan Pasar Kota ternyata terkendala dan akhirnya membangun Pasar Nglangon,” ujarnya.
Pembangunan Pasar Nglangon ini, sambungnya, untuk membersihkan dari stigma negatif sebagai tempat lokalisasi terselubung. Kehadiran pasar ini juga diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi seputaran Nglangon.
Bupati menyebut sosialisasi soal relokasi sudah dilakukan kepada 887 pedagang Pasar Nglangon, Pasar Joko Tingkir, dan warga Kios Renteng Nglangon. Sosialisasi digelar menggandeng Kejari Sragen.
Bupati menilai pembangunan Pasar Sukowati ini cukup menguras energi. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, sampai turun 12 kg. Sekda Hargiyanto pun harus begadang untuk memantau langsung pembangunan Pasar ini agar bisa selesai tepat waktu.
“Mereka sampai bernazar kalau pasar jadi akan bersedekah kambing. Cosmas juga ikut sedekah kambing. Jadi sekarang ada 10 ekor kambing yang disuguhkan untuk syukuran peresmian pasar,“ kata Yuni, sapaan akrab Bupati.
Cosmas mengatakan ada 500 orang yang diundang dalam peresmian pasar yang menelan anggaran senilai Rp37,076 miliar ini. Untuk jasa pengawasan, kata dia, menelan dana Rp373 juta.
“Pasar ini mampu menampung 887 pedagang. Ada fasilitas dua kantor pengelola pasar, tempat pertemuan pedagang, ruang laktasi, toilet, tempat pembuangan sampah, dan lainnya. Rencana relokasi dilakukan dengan sistem zonasi. Nanti ada pengundian berdasarkan zonasi,“ katanya.
Data Pasar Sukowati Nglangon, Sragen:
Luas lahan : 24.700 m2
Luas bangunan : 14.900 m2
Pagu Anggaran : Rp37,97 miliar
Pelaksanaan : Rp37,076 miliar
Jumlah pedagang : 887 orang
Fasilitas Bangunan Pasar Sukowati
Jumlah los : 449 los
Jumlah kios : 88 kios
Jumlah los : 76 los
Jumlah kios : 149 kios
Jumlah kios renteng Nglangon : 75 kios