Soloraya
Kamis, 20 Desember 2012 - 18:02 WIB

Potongan Mayat Ditemukan di Karangpandan, Karanganyar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (Dokumentasi)

Ilustrasi penemuan mayat (Dokumentasi)

KARANGANYAR– Potongan mayat manusia ditemukan di sungai kecil di KM 33 jalur Solo-Tawangmangu tepatnya di RT 001/RW 004 Dusun Gedangan Wetan, Desa Salam, Karangpandan, Karanganyar. Temuan tersebut kontan menggegerkan warga desa itu. Warga pun beramai-ramai menyaksikan di tempat kejadian.

Advertisement

Salah seorang warga yang juga ikut menyaksikan, Supri, 27, ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (20/12/2012) sore, mengatakan potongan mayat itu ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB. Potongan mayat itu ditemukan oleh salah satu pekerja bangunan.

“Jadi itu kan ada orang yang membangun rumah. Ada pekerjanya yang mencium bau busuk, setelah dicari, ternyata di sungai yang ada belakang rumah ditemukan mayat manusia yang tersangkut ranting-ranting,” kata Supri.

Potongan mayat yang ditemukan itu, kata Supri, bagian perut hingga lutut. Potongan mayat itu tadi ditemukan di sungai , lalu sudah diambil warga. “Polisi juga sudah datang ke lokasi terus dibawa,” katanya.

Advertisement

Disebutkan dia, ratusan warga yang mendengar ada informasi temuan potongan mayat itu langsung berdatangan ke lokasi untuk menyaksikan. Sekitar pukul 17.00 WIB, kerumunan warga yang menyaksikan mulai berkurang, satu per satu mereka kembali ke rumahnya masing-masing. “Mayat itu diperkirakan laki-laki karena memakai celana,” katanya.

Hingga kini belum bisa dipastikan apakah potongan mayat itu merupakan korban mutilasi atau bukan. Sementara itu, hingga berita ini ditulis sekitar pukul 17.45 WIB belum ada keterangan resmi dari kepolisian.

Sebagaimana diketahui pada bulan Oktober 2011 lalu, wilayah Desa Sepanjang Tawangmangu, Karanganyar juga ditemukan potongan mayat yang merupakan korban mutilasi. Saat itu warga menemukan mayat tanpa kepala. Hingga kini misteri mayat tanpa kepala itu belum bisa diungkap oleh kepolisian setempat, karena kesulitan melakukan identifikasi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif