Soloraya
Selasa, 3 Desember 2013 - 12:04 WIB

POTRET SEKOLAH FILIAL : Kepala Sekolah Rela Tempati Ruang Bekas Parkir Sepeda...

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Para siswa MTsN Mlinjon Filial Srebegan di Kecamatan Ceper, Klaten belajar di ruang kelas yang masih tembok bata dan atap yang belum tertutup langit-langit. Pembangunan ruang kelas tersebut merupakan swadaya dari para guru dan komite karena kurangnya perhatian dari pemerintah. Foto diambil, Senin (2/12/2013). (Ayu Abriyani KP/JIBI/Solopos)

Sekilas, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Mlinjon Filial Srebegan di wilayah Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten ini seperti sekolah pada umumnya. Saat memasuki halaman sekolah, ada bangunan musola yang lantainya dikeramik.

Advertisement

Selain itu, ada 12 ruang kelas yang merupakan bangunan lama dan ada beberapa ruang kelas baru yang bangunannya masih berupa tatanan batu bata, dengan atap yang belum tertutup langit-langit.

Namun, sesampainya di ruang kepala sekolah, kondisnya sangat berbeda dengan ruang kepala sekolah pada umumnya yang luas dan dilengkapi pendingin ruangan. Pintunya pun berupa triplek dengan langit-langit yang ditutup dari seng. Di ruangan yang berukuran sekitar 3 meter x 5 meter itu terdapat beberapa almari, tumpukan buku, berkas-berkas, dan satu set kursi tamu.

Advertisement

Namun, sesampainya di ruang kepala sekolah, kondisnya sangat berbeda dengan ruang kepala sekolah pada umumnya yang luas dan dilengkapi pendingin ruangan. Pintunya pun berupa triplek dengan langit-langit yang ditutup dari seng. Di ruangan yang berukuran sekitar 3 meter x 5 meter itu terdapat beberapa almari, tumpukan buku, berkas-berkas, dan satu set kursi tamu.

“Walaupun sempit, saya sudah bersyukur dapat ruangan. Sebelumnya, saya satu ruangan dengan para guru yang awalnya juga berupa ruang kelas. Sedangkan ruangan saya saat ini sebelumnya untuk tempat parkir sepeda. Ya, walaupun banyak tikus dan kalau hujan, juga bocor,” kata Kepala MTsN Mlinjon Filial Srebegan, Sungkono, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (2/12/2013).

Menurutnya, ruang kelas di sekolah itu lebih baik dari sebelumnya karena kerja sama dengan komite dan para guru. Sebelumnya, lanjut dia, saat jumlah siswa sudah overload, pernah didirikan ruang kelas darurat dari bambu atau gedhek dengan atap dari seng.

Advertisement


Kepala MTsN Mlinjon Filial Srebegan, Kecamatan Ceper, Sungkono, menempati ruangannya yang sempit karena bekas parkir sepeda, Senin (2/12/2013). (Ayu Abriyani KP/JIBI/Solopos)

“Tapi, kami tidak mau menyerah. Kami tetap menghargai niat para siswa yang ingin bersekolah dengan memberi fasilitas seragam, buku tulis, tas, bahkan sepeda ontel bagi yang tempat tinggalnya jauh. Dana untuk menyediakan semua fasilitas itu berasal dari iuran para guru PNS [pegawai negeri sipil] dan besertifikat, serta donatur yang diperloleh dari komite,” tuturnya.

Serupa yang dialami MTsN Mlinjon Filial Trucuk di Kecamatan Trucuk. Bahkan, sekolah itu terpaksa menempati bangunan SD setempat yang sudah tutup sambil menunggu kesiapan lahan baru untuk pembangunan sekolah. Guru-guru di sekolah itu mengumpulkan iuran untuk membeli tanah dengan total biaya sekitar Rp300 juga agar sekolah itu bisa mandiri.

Advertisement

“Kami kan tidak bisa memungut iuran SPP dari siswa, apalagi mayoritas siswa berasal dari keluarga tidak mampu. Jadi, untuk mendukung fasilitas siswa seperti seragam gratis, kami mengumpulkan iuran dari para guru,” kata Kepala MTsN Mlinjon, Sri Mulyadi, saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Kasi Madrasah Pendidikan Agama Islam (Mapenda) Kemenag Klaten, Wahib, mengakui fasilitas sekolah berstatus filial memang masih minim. Sebab, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) menginduk ke sekolah negeri yang menjadi pusat sekolah filial.

“Semua anggaran kegiatan di sekolah tersebut, ditanggung sekolah negeri yang menjadi induk, sehingga minim fasilitas. Di Klaten, ada sekitar delapan sekolah yang berstatus filial dengan keadaan yang hampir sama karena mengandalkan swadaya masyarakat dibanding bantuan dari pemerintah,” katanya kepada wartawan, Senin.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif