SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Solo (Espos)-
-Seratusan massa yang tergabung dalam Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Adisucipto Solo, tepatnya depan Griya SOLOPOS, Kamis (28/1).

Gelombang massa yang mulai berdatangan sekitar pukul 11.00 WIB ini adalah aksi memperingati 100 Hari Pemerintahan SBY-Boediono yang dinilai telah gagal menjalankan roda pemerintahan. Sejumlah perwakilan kemudian masuk ke Griya SOLOPOS dan ditemui langsung Redaktur Pelaksa (Redpel) Harian Umum SOLOPOS Anton W Prihartono.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan empat tuntutan. Di antaranya SBY terbukti gagal membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat indonesia, mendesak SBY tegas dalam upaya pemberantasan koruptor tanpa tebang pilih, mendesak SBY meninjau ulang Free Trade Agreement atau perjanjian perdagangan bebas dan memperkuat industri mikro, serta mendesak SBY mencabut UU Badan Hukum Pendidikan (BHP) dan menyediakan akses pendidikan gratis untuk rakyat.

“Program 100 hari pemerintahan SBY-Boediono menempatkan pemberantasan korupsi dan mafia peradilan pada prioritas kerjanya. Namun sejauh ini tataran pemberantasan korupsi hanya lipservice. Sehingga pemerintahan SBY-Boediono layak mendapatkan rapor merah,” tegas Ketua Presidium PP PMKRI BR Tri Adi Sumbago kepada Espos.

isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya