Soloraya
Selasa, 10 Juli 2012 - 14:04 WIB

PPDB: 14 Sekolah Negeri Pinggiran Kekurangan Siswa

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (putraputrimandiri.com)

Ilustrasi (putraputrimandiri.com)

SRAGEN — Sebanyak 14 sekolah negeri di Kabupaten Sragen tak mampu memenuhi kuota kebutuhan siswa dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Belasan sekolah negeri yang kekurangan siswa itu terdiri atas empat SMA dan 11 SMP yang terletak di daerah pinggiran.
Advertisement

Sedangkan jumlah sekolah swasta yang tak mampu memenuhi kuota mencapai 45 sekolah, yakni sebanyak 13 SMA dan 32 SMP yang menyebar di 20 kecamatan. Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Joko Saryono, menerangkan berdasarkan laporan hasil PPDB yang masuk ke Disdik, jumlah siswa di SMA negeri mengalami kemerosotan dari tahun lalu. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Sragen, melainkan di sejumlah wilayah lain di Soloraya.

“Hasil koordinasi MKKS [musyawarah kerja kepala sekolah] di Wonogiri juga menyoroti masalah berkurangnya jumlah siswa baru di SMA negeri. Fenomena itu terjadi karena sebagian besar lulusan SMP/MTs lari ke sekolah kejuruan, yakni SMK [sekolah menengah kejuruan]. Pertimbangannya, lulusan SMK lebih cepat masuk dunia kerja bila dibandingkan lulusan SMA,” ujar Joko.

Sayangnya, Disdik belum menerima laporan PPDB dari SMK se-Kabupaten Sragen. Banyaknya sekolah yang tidak memenuhi kuota itu, menurut Joko, terjadi di daerah pinggiran atau perbatasan, bukan di daerah perkotaan. Empat SMA yang tak memenuhi kuota itu terdiri atas SMAN 1 Sambungmacan yang terletak di perbatasan Sragen-Jatim. Kuota SMA itu 243 siswa, tapi hanya mendapatkan 232 siswa. Di SMAN 1 Sukodono terletak di daerah utara Bengawan Solo pun juga sama, dari kuota 246 siswa hanya mendapatkan 229 siswa. Di SMAN 1 Tangen, dari kuota 188 siswa hanya menerima 156 siswa dan SMAN 1 Plupuh dari 86 siswa yang dibutuhkan hanya 28 siswa yang mendaftar.

Advertisement

Joko menerangkan bagi SMP yang tidak memenuhi kuota siswa baru juga terletak di daerah pinggiran, seperti Sukodono, Kalijambe, Miri, Sumberlawang, Sambirejo dan Jenar. Bagi sekolah yang tidak memenuhi kuota, terang Joko, tidak boleh menambah siswa dari mana pun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif