Solopos.com, SRAGEN – Jumlah siswa yang diterima di sejumlah sekolah selama proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online digelar tak mencapai daya tampung. Kondisi tersebut khususnya terjadi pada SMP Negeri.
Berdasarkan data penerimaan yang diunggah melalui alamat website sragen.ppdb.kemdikbud.go.id hingga Selasa (1/7/2014) pukul 15.00 WIB, belum penuhnya daya tampung terjadi pada 23 SMPN yang ada di Bumi Sukowati.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Sementara, daya tampung di SMA Negeri yang menggelar PPDB online terpenuhi. Proses pendaftaran ditutup sejak Senin (30/6).
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Darmawan, menguraikan hal tersebut terjadi di sejumlah sekolah pinggiran yang minim peminat. “Di daerah-daerah memang masih kurang. Karena ya jumlah pendaftar yang kurang,” kata dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa.
Darmawan menjelaskan tak terpenuhinya daya tampung tersebut tak jadi soal. Pihaknya berharap kedepan sekolah-sekolah pinggiran mampu meningkatkan kualitasnya sehingga tak kalah bersaing.”Kami mendorong sekolah-sekolah untuk meningkatkan branding mereka,” jelasnya.
Pada bagian lain, Darmawan menjelaskan konversi nilai piagam penghargaan puluhan siswa yang ikut PPDB online sudah rampung. Konversi niali piagam penghargaan dilakukan kepada 80 calon siswa. Sebelumnya, panitia PPDB disibukkan dengan aduan belum masuknya konversi nilai piagam sejumlah peserta PPDB online. Kondisi tersebut baru diketahui pada hari terakhir proses PPDB online.
“Untuk proses memasukkan data sudah selesai semua. Prosedur pendaftaran untuk konversi nilai piagam semestinya ke dinas dulu baru mendaftar ke sekolah. Kemarin ada yang langsung mendaftar ke sekolah. Padahal ketika sudah mendaftar, nilainya langsung dikunci oleh sistem. Konversi nilai piagam dilakukan di dinas, jadi tidak ada permainan apapun di sekolah,” ungkap dia.
Nilai Konvensi
Diakuinya, masuknya nilai konversi tersebut bisa mempengaruhi pergeseran rangking peserta PPDB online. Lantaran hal itu, pihaknya tak menampik terdapat sejumlah calon siswa yang tergeser ketika konversi nilai piagam dilakukan.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kalijambe, Supriyati, mengakui jumlah pendaftar di sekolah tersebut tak bisa mencapai daya tampung. Disampaikannya, pihak sekolah sudah berusaha maksimal agar jumlah siswa yang sekolah di SMPN tersebut mencapai daya tampung. “Kami sebenarnya juga sudah koordinasi dengan disdik,” kata dia.
Pihaknya menilai kondisi infrastruktur sekolah yang mulai memprihatinkan bisa jadi membuat sejumlah calon siswa enggan mendaftar di sekolah tersebut. Belum lagi, semakin bermunculan sejumlah sekolah swasta dengan berbagai iming-iming selama proses PPDB membuat jumlah pendaftar di sekolahnya semakin merosot.
“Sejak sekolah-sekolah swasta itu semakin banyak, berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan siswa termasuk dengan iming-iming. Sekarang itu kondisinya sekolah mencari murid, bukan murid mencari sekolah. Sudah mendapat siswa cukup banyak itu merupakan prestasi yang luar biasa,” urai dia.
Sekolah dengan daya tampung tak terpenuhi
No | Sekolah | Daya Tampung | Pendaftar |
1 | SMPN 1 Gesi | 191 | 187 |
2 | SMPN 1 Gondang | 194 | 186 |
3 | SMPN 2 Gondang | 179 | 178 |
4 | SMPN 2 Jenar | 118 | 89 |
5 | SMPN 1 Kalijambe | 154 | 141 |
6 | SMPN 2 Kalijambe | 128 | 102 |
7 | SMPN 2 Mondokan | 149 | 127 |
8 | SMPN 2 Ngrampal | 179 | 149 |
9 | SMPN 1 Plupuh | 176 | 167 |
10 | SMPN 2 Sidoharjo | 204 | 201 |
11 | SMPN 1 Sukodono | 188 | 185 |
12 | SMPN 2 Sukodono | 113 | 80 |
13 | SMPN 1 Sumberlawang | 191 | 188 |
14 | SMPN 2 Tangen | 154 | 142 |
15 | SMPN 1 Tanon | 181 | 179 |
16 | SMPN 2 Tanon | 179 | 141 |
17 | SMPN Satu Atap 3 Miri | 51 | 37 |
18 | SMPN Satu Atap 3 Sambi | 51 | 29 |
19 | SMPN 2 Miri | 102 | 58 |
20 | SMPN 2 Sambirejo | 128 | 119 |
21 | SMPN 2 Sumberlawang | 151 | 73 |
22 | SMPN Satu Atap 4 Sumber | 25 | 7 |
23 | SMPN Satu Atap 3 Jenar | 51 | 25 |
Sumber : sragen.ppdb.kemdikbud.go.id (tau)