SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan SMP. (Solopos/Wishnu Paksa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebanyak 27 SMP negeri dan swasta di Sukoharjo masih kekurangan murid baru dalam pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tahun ajaran 2022/2023. Sekolah negeri yang masih kekurangan siswa diperbolehkan melaksanakan PPDB secara offline hingga awal tahun ajaran baru pada 11 Juli 2022.

Sebagai informasi, pelaksanaan PPDB tahap I dan tahap II jenjang SMP di Sukoharjo telah ditutup pada 22 Juni 2022. Calon siswa baru yang diterima di sekolah pilihan diumumkan pada 24 Juni 2022. Mereka bisa langsung melakukan pendaftaran ulang mulai 24 Juni-25 Juni 2022. Namun hingga pengumuman penerimaan calon siswa baru, masih ada 27 sekolah yang kekurangan siswa baru.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Warsini, mengatakan ada 18 sekolah negeri yang kekurangan siswa. Sementara total jumlah sekolah negeri yang mengikuti PPDB online yakni 41 sekolah.

“Sekolah negeri yang kekurangan siswa terletak di wilayah pinggiran. Misalnya, SMPN 1 dan 2 Bulu, SMPN 1, 2, dan 3 Weru, serta SMPN 3 Bendosari,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di Sukoharjo, Jumat (24/6/2022).

Selain itu, sembilan sekolah swasta yang mengikuti pelaksanaan PPDB secara online juga masih kekurangan siswa. Kesembilan sekolah swasta itu di antaranya SMP Muhammadiyah 1 Gatak, SMP Muhammadiyah 1 Kartasura, SMP Al-Islam Kartasura, SMP Widya Wacana Kartasura, dan SMP Prawira Marta Kartasura.

Baca juga: Pendaftar PPDB SMP Jalur RW di Sukoharjo 2.319 Orang, Diterima Semua?

Dia menilai minat calon siswa baru untuk mendaftar di sekolah swasta masih rendah. Sekolah negeri, ungkap dia, masih menjadi favorit calon siswa baru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

“Rata-rata jumlah pendaftar di sekolah swasta tak lebih dari 30 orang. Kami mengajak sekolah swasta untuk mengikuti PPDB online sebagai media promosi agar mendapat calon siswa baru,” ujar dia.

Daya Tampuung Tak Seimbang

Lebih jauh, Warsini menyampaikan pemerataan kualitas pendidikan tak hanya menyasar sekolah negeri melainkan sekolah swasta. Sekolah swasta yang ikut dalam pelaksanaan PPDB secara online terbanyak di wilayah Kecamatan Kartasura yakni enam sekolah. Tiga sekolah swasta lainnya terletak di wilayah Kecamatan Gatak dan Sukoharjo.

Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Pemotor Kena Tilang di Jalan Sawah Sukoharjo

Persebaran sekolah yang tidak merata dalam pelaksanaan PPDB secara online pernah disoroti Ketua DPRD Sukoharjo, Wawan Pribadi. Menurut Wawan, persoalan ketidakseimbangan daya tampung sekolah negeri kerap muncul saat pelaksanaan pendaftaran calon siswa baru.

Para orang tua/wali murid kebingungan lantaran anaknya tak diterima di sekolah pilihan. Hal ini bisa memicu permasalahan lantaran banyaknya calon siswa baru yang terpaksa melompat zonasi agar bisa diterima di sekolah pilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya