SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Pendaftaran peserta didik baru atau PPDB online SMP negeri di Klaten resmi ditutup pada Kamis (15/6/2023), namun PPDB offline bisa dibuka hingga daya tampung terpenuhi, lantaran 25 sekolah masih kekurangan murid.

PPDB offline masih terus dibuka hingga kuota terpenuhi dan ditargetkan sebelum tahun ajaran 2023/2024 dimulai pada 17 Juli 2023.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

PPDB online digelar di 65 SMP negeri pada Senin-Kamis (12-15/6/2023). Dari 65 SMP negeri, daya tampung sebanyak 25 sekolah belum terpenuhi hingga penutupan. Sementara 40 sekolah lainnya sudah terpenuhi.

Sebanyak 25 sekolah yang daya tampungnya belum terpenuhi itu tersebar di berbagai kecamatan. Jumlah kekurangan siswa di puluhan sekolah itu beragam dari total kuota kursi. Ada yang kekurangan tujuh kursi hingga ada 155 kursi.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Guntur Sri Wijanarko, mengatakan setelah PPDB online ditutup, 25 sekolah yang daya tampungnya belum terpenuhi bisa membuka PPDB secara offline.

PPDB secara offline itu Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada 12-15 Juni, ada 25 sekolah yang belum memenuhi kuota peserta.

“Untuk kebijakan selanjutnya, sekolah itu bisa menerima peserta secara offline mulai hari ini. Pendaftaran secara offline ini tidak ada pemberlakuan jalur zonasi, afirmasi, dan lain-lain,” kata Guntur saat ditemui di Disdik Klaten, Jumat (16/6/2023).

Soal penyebab kuota 25 SMP di Klaten belum terpenuhi saat PPDB online, Guntur mengatakan banyak faktor. Dia mengatakan sebenarnya sudah ada kemudahan kepada peserta didik jika sekolah di SMP negeri gratis. “Tetapi soal pilihan itu kembali lagi tergantung dari masyarakat,” kata dia.

Intervensi dari Pemkab

Guntur mengatakan dari data tahun sebelumnya, sekolah yang kuotanya belum terpenuhi ada intervensi dari Pemkab untuk PPDB tahun ini. Intervensi itu yakni siswa baru pada PPDB tahun ini di SMP yang tahun lalu belum terpenuhi mendapatkan bantuan tas dan alat tulis.

“Sebelumnya kami sudah serahkan ke sekolah yang tahun lalu kuotanya belum terpenuhi untuk woro-woro sebagai daya tarik peserta didik di PPDB 2023/2024,” ungkap dia.

Disinggung pelaksanaan PPDB online, Guntur mengatakan secara umum berjalan lancar. Pada PPDB tahun ini, animo warga untuk mendaftar melalui jalur afirmasi tinggi.

Hal itu berdasarkan ratusan permintaan surat keterangan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) ke Dissos P3APPKB. Padahal, sesuai aturan ada pembatasan kuota pada jalur afirmasi yakni maksimal 15 persen dari total daya tampung sekolah.

“Yang perlu dicermati bahwa DTKS itu harus dilengkapi baik kepesertaan sebagai KIP, KKS, atau PKH,” jelas dia. Salah satu sekolah yang kuotanya belum terpenuhi seperti di SMPN 3 Karanganom.

Dari total daya tampung 96 kursi, baru terisi 13 kursi selama PPDB online dibuka atau masih mengalami kekurangan 83 siswa dari kuota. Kepala SMPN 3 Karanganom, Andreas Kristanto, mengatakan pendaftaran PPDB di SMPN 3 Karanganom masih dibuka secara offline.

“Kami masih membuka kesempatan untuk calon peserta yang akan mendaftar di SMPN 3 Karanganom,” kata Andreas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya