SOLOPOS.COM - Siswa bersama wali murid mendatangi SMPN 1 Kartasura Sukoharjo untuk melihat pengumuman lolos tidaknya PPDB online, Jumat (7/7/2023). (Istimewa/SMPN 1 Kartasura)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah 29 dari 78 SMP negeri dan swasta di Sukoharjo tak penuhi kuota peserta didik atau siswa baru. Hingga PPDB online SMP ditutup, Jumat (7/7/2023), kekurangan siswa baru tiap sekolah beragam, dari dua hingga ratusan anak.

Kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Sukoharjo, Viveri Wuryandari, menyebut ada 41 SMP negeri dan 37 SMP swasta di Sukoharjo. Dari 41 SMPN,  21 di antaranya telah memenuhi kuota. Sementara dari 37 SMP swasta, 28 sekolah di antaranya telah memenuhi kuota.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Viveri mengatakan ada banyak faktor yang mendasari kekurangan kuota peserta didik tersebut. “Kekurangan kuota tahun ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Sekolah negeri yang terpenuhi kuotanya baru 21 sekolah di antaranya SMPN 1,2,3 Kartasura; SMPN 1, 2 Gatak, SMPN 1 Baki, dan lainnya,” jelas Viveri kepada Solopos.com, Jumat.

Berdasarkan data yang ia miliki, 3 SMPN yang kekurangan paling banyak siswa yakni SMPN 3 Grogol (kekurangan 99 siswa), SMPN 3 Nguter (93 siswa), SMPN 3 Weru (74 siswa).

Dari total 29 sekolah yang kuotanya belum terpenuhi, jumlah siswa barunya 2.525 anak dari total kuota 4.569 siswa. Sehingga jumlah kekurangan siswa masih sebanyak 2.044 siswa.

Viveri mengatakan lokasi sekolah tidak sepenuhnya mempengaruhi jumlah kekurangan kuota, sebab kekurangan siswa menyebar di berbagai Kecamatan. Ia menilai harus ada kajian lebih mendalam misalnya terkait berapa jumlah lulusan SD hingga ketertarikan masyarakat menyekolahkan anaknya. Saat ini,  tak sedikit masyarakat yang memilih anaknya bersekolah di sekolah swasta maupun MTs.

Termasuk adanya kemungkinan banyak wali murid lebih memilih bergeser ke sekolah di kabupaten/kota lain yang lebih dekat. Biasanya hal itu dilakukan pada masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan.

Dikejar di Pendaftaran Offline

Viveri menegaskan jumlah kuota peserta didik tersebut masih bisa dikejar dengan pendaftaran luring yang bisa dilakukan sekolah. “Contohnya SMPN 2 Polokarto membuka pendaftaran offline hari ini dapat tambahan 40 siswa baru,” ungkapnya.

Ia meminta sekolah tetap optimistis dan mengamini falsafah Jawa obah mamah mingset ngliwet yang berarti siapa yang rajin berusaha pasti beroleh hasil memuaskan.

Ia juga memberi pesan kepada masing-masing sekolah untuk menerapkan selling point atau nilai jual sebagai pembeda dari sekolah lain. Nilai jual tersebut kata Viveri dapat digali melalui beberapa sektor. Ia mencontohkan seperti kedisiplinan, ekstrakurikuler yang beragam, prestasi akademis, hingga ketrampilan khusus yang bisa ditawarkan pada calon siswa.

“Misalnya SMPN 1 Kartasura, kami membangun brand sekolah berbudaya 3B, yakni bersih lingkungan, bersih penampilan, dan bersih hati. Secara otomatis prestasi akan mengikuti karena kami konsisten membangun itu, akhirnya masyarakat juga tahu nilai jual kami,” jelas perempuan yang juga Kepala SMPN 1 Kartasura itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Heru Indarjo, mengatakan tahapan PPDB online SMP selesai digelar. Sekarang tahapan yang dijalankan yakni pengumuman dan daftar ulang tahap 2 di sekolah yang menyelenggarakan PPDB online. Calon siswa baru wajib datang sendiri ke sekolah setelah dipastikan diterima dalam proses seleksi tersebut.

Disdikbud Sukoharjo memastikan memantau setiap proses PPDB online. Heru juga memastikan tak ada pelanggaran dan menjamin selama pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan.

“Semua sudah berjalan sesuai sistem online dan transparan bisa dilihat setiap saat oleh masyarakat. Nama calon siswa baru dan nilai terpampang jelas di online. Jadi aksi titip siswa baru di sekolah negeri dipastikan tidak bisa dilakukan,” tegas Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya