SOLOPOS.COM - Sejumlah orang tua calon peserta didik baru SMP datang ke SMPN 1 Wonogiri untuk membuat akun pendaftaran peserta didik baru untuk jenjang SMP negeri, Selasa (20/6/2023) (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Para orang tua calon siswa baru ramai-ramai mendatangi SMPN 1 Wonogiri pada hari pertama penerimaan peserta didik baru atau PPDB online jenjang SMP, Selasa (20/6/2023). Mereka datang untuk membuat akun pendaftaran untuk anak mereka.

Mereka sebenarnya bisa membuat akun dari rumah secara online. Namun, para orang tua calon siswa itu tetap mendatangi sekolah agar mudah konsultasi apabila mengalami kesulitan. 

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pantauan Solopos.com di SMPN 1 Wonogiri puluhan orang tua siswa mengantre untuk mendapatkan giliran pembuatan akun PPDB anak mereka. Mereka menggunakan fasilitas komputer di ruang Laboratorium Komputer SMPN 1 Wonogiri.

Di ruangan itu ada beberapa petugas yang membimbing para orang tua ketika kesulitan membuat akun. Salah satu orang tua calon peserta didik baru SMP, Ana, mengaku sengaja datang dari Wuryantoro ke SMPN 1 Wonogiri untuk membuatkan akun PPDB putrinya.

Ana sebenarnya tahu pembuatan akun bisa dilakukan di rumah menggunakan ponsel pintar atau komputer. Tetapi dia tetap memilih datang langsung ke sekolah karena khawatir ada kesalahan saat pembuatan akun pendaftaran.

“Kalau di rumah itu tidak percaya diri. Makanya langsung datang ke sini biar kalau ada apa-apa bisa langsung tanya, bisa konsultasi langsung ke guru,” kata Ana saat ditemui Solopos.com di SMPN 1 Wonogiri, Selasa siang.

Ana datang bersama beberapa orang tua calon peserta didik baru lainnya dari Wuryantoro. Menurut dia, beberapa dari orang tua itu belum tahu cara mendaftarkan anak mereka ke jenjang SMP pada PPDB online di Wonogiri.

Ribet Memindai Berkas

Misalnya harus mengunggah berkas-berkas persyaratan pendaftar secara daring dengan memindai berkas tersebut. “Tadi saya bantu-bantu orang tua untuk scan [memindai] berkas-berkas persyaratan PPDB untuk diunggah saat pendaftaran anaknya,” ujar dia.

Ana menilai PPDB dengan sistem daring agak ribet karena harus memindai dan mengunggah berkas persyaratan. Di sisi lain harus memilah piagam atau sertifikat penghargaan siswa apa saja yang boleh disertakan sebagai salah satu penilaian.

“Kalau luring kan sebenarnya lebih gampang, datang bawa berkas persyaratan terus daftar, selesai,” katanya. Orang tua calon peserta didik baru lain, Anik, juga mengaku perlu datang ke sekolah karena proses pembuatan akun PPDB untuk anaknya terkendala, yaitu Nomor Induk Kependudukan anak dia tidak terdaftar untuk jalur afirmasi.

Dengan datang langsung ke sekolah, Anik mengaku bisa langsung dibimbing untuk menyelesaikan masalah pendaftaran tersebut. Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Wonogiri, Sri Nuryati, menyampaikan pelaksanaan PPDB SMPN di Wonogiri dilakukan secara online terpadu.

Semua proses pendaftaran bisa dilakukan di luar sekolah menggunakan gawai atau komputer yang memiliki akses Internet. Tetapi dia menyadari ada beberapa orang tua calon peserta didik baru yang tidak puas dengan hanya mendaftar melalui daring.

Literasi Digital Ortu Calon Siswa

Oleh karena itu, SMPN 1 Wonogiri memfasilitasi mereka untuk melakukan proses tahapan pendaftaran menggunakan komputer di sekolah.Terutama dalam proses pembuatan akun PPDB. 

“Iya tidak apa-apa, kami memfasilitasi itu. Mungkin dari mereka kurang mantep kalau daftar dari rumah,” kata Nuryati. Menurut Nuryati, PPDB secara daring lebih mudah dilaksanakan dibandingkan luring.

Sekolah lebih praktis dalam mengolah data dan menyeleksi calon siswa. Beban dan pekerjaan sekolah pun jauh lebih ringan. Ihwal masih ada orang tua yang datang ke sekolah untuk urusan pendaftaran siswa, hal itu ia anggap wajar.

Dia menilai pemahaman atau literasi digital orang tua calon siswa SMP belum sama. Sebagai informasi, PPDB SMPN Wonogiri dilakukan secara online terpadu melalui laman wonogiri.ppdb-smart.net mulai Selasa sampai Jumat (23/6/2023).

Ada tiga jalur PPDB SMP yaitu zonasi kombinasi prestasi untuk SMP sebanyak 80% dari daya tampung. Kemudian jalur afirmasi sebanyak 15% dari daya tampung, dan jalur perpindahan orang tua/wali sebanyak 5% dari daya tampung masing-masing sekolah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya