SOLOPOS.COM - Ilustrasi penerimaan peserta didik baru atau PPDB. (freepik)

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak minimal 50 persen kuota penerimaan peserta didik baru atau PPDB SMP Boyolali dialokasikan untuk jalur zonasi. Jalur zonasi tersebut akan menampung tiga jalur PPDB lainnya semisal tidak terisi kuotanya.

Ihwal jalur zonasi PPDB SMP tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Lasno, saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Senin (20/6/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia mengungkapkan jalur PPDB zonasi dimulai Senin hingga Kamis (20 – 23/6/2022), kemudian untuk pengumumannya pada Jumat (24/6/2022). Untuk yang sudah berlangsung, lanjut Lasno, ada tiga jalur PPDB yakni mutasi, afirmasi, dan prestasi pada Senin – Kamis (13 – 16/6/2022) dan pengumuman Jumat (17/6/2022).

Lebih lanjut, Lasno mengungkapkan tahun ini ada sekitar 15.000-an siswa lulusan 560-an SD negeri dan swasta di Boyolali. Kemudian, untuk daya tampung di 52 SMP Negeri di Boyolali ada 10.706 kursi.

“Itu baru jumlah yang di SD negeri dan swasta, untuk MI saya kurang tahu. Itu juga daya tampung SMP negeri, belum MTS dan sekolah swasta. Untuk MTs di Boyolali juga banyak ada 14 atau 15 sekolah,” kata dia.

Baca juga: Jenang Pecel, Kuliner Khas Boyolali Rasa Unik Harga Ramah di Kantong

Untuk jalur zonasi, Lasno mengungkapkan Disdikbud Boyolali bekerja sama dengan kepala sekolah atau Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk menentukan zonasi sekolah.

“Jadi zonasi ini menggunakan jarak, dihitung dari dari jarak RT siswa tinggal ditarik garis lurus dari google map ke koordinat SMP. Dari jarak tersebut, diputuskan ada dua zona, yaitu zona I dan zona II,” kata dia.

Lasno menjelaskan urutan seleksinya adalah memprioritaskan anak-anak dari zona I atau zona paling dekat dengan sekolah. Jika daya tampung tidak terpenuhi, maka akan dipenuhi oleh anak-anak yang berada di zona II atau yang lebih jauh. Pelaksanaan pendaftaran jalur zonasi, kata Lasno, akan dilaksanakan secara daring dan akan dibantu oleh operator SD.

Baca juga: Selamat! 16 Siswa SMP/MTs Boyolali Ikuti Jamnas Pramuka di Jakarta

Dalam pelaksanaan PPDB dengan jalur zonasi, Lasno mengungkapkan siswa akan bisa memilih tiga pilihan sekolah. Namun, ia mengungkapkan telah mewanti-wanti para kepala sekolah di masing-masing SD untuk berhati-hati saat menentukan pilihan.

“Jadi kami mengutamakan anak-anak yang memilih pilihan pertama, misal siswa mendaftar pilihan pertama di SMP 1 kemudian pilihan kedua di SMP 2. Nah, pilihan tersebut tidak serta merta mengalahkan anak-anak di SMP 2 sekalipun jaraknya lebih dekat,” kata dia.

Ia kemudian mencontohkan ada pada PPDB tahun sebelumnya, ada beberapa siswa yang merasa tidak diterima di sekolah. Padahal, menurut dia kenyataannya ada kursi di sekolah lain yang belum terisi.

Baca juga: Dampak Cuaca Tak Menentu, Hasil Panen Cabai di Cepogo Boyolali Turun

“Misalnya kursi SMPN 1 dan 2 Ampel itu penuh, yang kurang itu di SMPN 2 Gladagsari itu kurang. Anak Ampel yang disuruh ke Gladagsari juga tidak mau karena jaraknya cukup jauh. Kadang itu masyarakat belum bisa menerima kalau harus ke sekolah tertentu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya