Soloraya
Senin, 3 Juli 2023 - 16:06 WIB

PPDB Tahap II Dimulai, 50 SMP di Sukoharjo Siap Tampung 10.037 Siswa Baru

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penerimaan siswa baru atau PPDB (Dok/JIBI)

Solopos.com, SUKOHARJO — Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMP tahap II telah dimulai pada Senin-Rabu (3-5/6/2023). Ada 50 SMP baik negeri dan swasta di Sukoharjo yang menyediakan daya tampung sebanyak 10.037 siswa baru.

PPDB tahap II untuk menampung calon siswa baru jalur afirmasi, zonasi, prestasi dan perpindahan tugas orang tua. PPDB tahap I atau lingkungan telah dilaksanakan pada 26-27 Juni 2023 lalu.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Heru Indarjo, pada Senin (3/7/2023) menyebut dari 50 SMP di Sukoharjo, 41 di antaranya sekolah negeri. Sementara 10.037 kuota siswa baru yang tersedia dibagi ke dalam beberapa jalur. Di antaranya jalur lingkungan dan zonasi sebanyak 6.241 siswa, afirmasi 2.148 siswa, perpindahan orang tua dan anak guru 274 siswa, sementara jalur prestasi 1.374 siswa.

“Penghitungan dilakukan dengan tetap memberikan batasan daya tampung siswa baru per rombongan belajar [rombel] di masing-masing SMP negeri dan swasta. Pembatasan dilakukan sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat sebanyak 32 siswa per rombel,” papar Heru.

Advertisement

“Penghitungan dilakukan dengan tetap memberikan batasan daya tampung siswa baru per rombongan belajar [rombel] di masing-masing SMP negeri dan swasta. Pembatasan dilakukan sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat sebanyak 32 siswa per rombel,” papar Heru.

Ada sekolah yang membuka hingga 10 rombel karena peminatnya banyak. Tapi ada juga beberapa sekolah yang hanya menyediakan sedikit rombel karena sepi peminat. Heru menegaskan banyaknya pendaftar pada sekolah unggulan tak lantas memperbolehkan mereka menerima siswa baru melebihi batas. Sudah ada ketentuan soal kuota maksimal per sekolah.

Ia menyebut ada lima SMP yang kekurangan pendaftar. ”SMPN 3 Bulu, SMPN 4 Nguter, SMPN 2 Bendosari, SMPN 3 Bendosari, dan SMPN 3 Weru masih kekurangan peserta didik,” katanya.

Advertisement

Haru mengaku sudah meminta kepala sekolah melakukan inovasi kegiatan belajar mengajar supaya tak monoton. Kegiatan belajar mengajar yang inovatif dinilai mampu menarik kepercayaan masyarakat agar menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah tersebut.

Daya Tampung

Jika jumlah pendaftar melebihi daya tampung sedangkan jumlah pendaftar jalur lain belum terpenuhi, maka pendaftar bisa mengisi jalur lain itu di sekolah tersebut. Namun, jika jumlah pendaftar di semua jalur melebihi daya tampung maka pendaftar yang nilainya di bawah passing grade akan digeser ke pilihan berikutnya. Jika ada beberapa pendaftar dengan batas bawah yang sama persis maka diterima semua sesuai jalurnya.

Calon siswa baru juga wajib menandatangani surat pernyataan bersedia masuk di SMP di mana pendaftar dinyatakan diterima. Jika pendaftar diterima di SMP pilihan kedua, ketiga, atau keempat, maka serah terima berkas pendaftaran dilakukan antar-petugas sekolah dan bukan oleh pendaftar.

Advertisement

Ia tak menampik jika ada calon siswa maupun wali murid yang akan kecewa dengan tidak masuknya peserta didik ke sekolah yang diinginkan. Namun menurutnya baik siswa maupun orang tua tidak perlu khawatir akan hal itu.

“Sebetulnya tidak usah sedih, karena kegiatan belajar mengajar sama [di masing-masing sekolah]. Nanti kita kembangkan dengan inovasi agar siswa bisa belajar tenang dan guru bisa mengajar dengan baik. Ekstra kurikuler juga kita perkuat religiusnya dan bakat minat siswa,” terang Heru.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Sukoharjo, Viveri Wuryandari, menyebut pelaksanaan PPDB berjalan lancar.

Advertisement

“Belum bisa dibilang belum mencapai target/kuota atau tidak, karena masih ada dua hari lagi. Biasanya di hari kedua dan ketiga terjadi lonjakan jumlah pendaftar,” ungkapnya saat dimintai konfirmasi terpisah.

Lonjakan jumlah pendaftar pada hari-hari akhir, menurutnya terjadi karena calon peserta didik biasanya tengah memantau peluang masuk tidaknya di sekolah yang mereka inginkan. Ia juga memberi pesan bagi orang tua dan siswa untuk tidak bersedih jika tak diterima di sekolah yang diingkan.

Menurutnya hal itu terjadi bukan lantaran siswa-siswi tak layak, melainkan karena sistem. Sebab dengan sistem tersebut sekolah harus membagi kuota di masing-masing jalur. “Kepada anak-anak hebat di mana pun kalian bersekolah tidak jadi masalah, yang penting adalah bagaimana kalian belajar. Sukses untuk anak-anak hebat,” pesannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif